Paleoekologi Zaman Batu Kerajaan Mataram (6) - WisataHits
Jawa Timur

Paleoekologi Zaman Batu Kerajaan Mataram (6)

Urgensi Candi Pendem, Peninggalan Budaya Daerah Batu

Meski Candi Pendem ditemukan dalam kondisi reruntuhan, bukan berarti tidak ada artinya. Seperti dikatakan di atas, sekecil apa pun, sekecil apa pun, dan meskipun tidak dalam keadaan utuh (melan, tercerai-berai, patah, manja, dsb), memiliki arti penting (sangat) sebagai: (a) bahan informasi untuk merekonstruksi sejarah daerah, (b) khasanah budaya daerah, (c) sumber dan media pendidikan, (d) objek atau tujuan wisata budaya di suatu daerah. Selanjutnya, Candi Pendem terkait dengan apa yang tercatat dalam prasasti Sangguran (928 M) yang “Prasada Kabhatyan I MananjungSejauh yang ditemukan, Candi Pendem merupakan warisan budaya tertua dari segi arsitektur (diucapkan ‘candi’) di wilayah Batu. Bersamaan dengan Candi-Patirthan Songgoriti. Candi berlatar belakang Hindu Saiwa ini merupakan jejak budaya yang dimiliki Matara Kerajaan di paruh pertama abad ke-10 Masehi.

Baca juga:
Paleoekologi Zaman Batu Kerajaan Mataram (5)

Dengan ditemukannya reruntuhan Candi Pendem, kekayaan budaya dari masa Hindu-Budha telah ditambahkan dalam bentuk arsitektur di kawasan Batu. Sebelumnya, Kota Batu hanya memiliki tiga peninggalan arsitektur utama dari masa Hindu-Budha, yaitu: (a) Cando-Patirthan Songgoriti, (b) Patirthan Beji dan (c) Patirthan Jeding. Sayangnya, jejak-jejak budaya masa lalu di Patirthan Beji dan Patirthan Jeding belum tergali, sehingga seluruh sisa-sisanya tidak diketahui dan detail bentuk serta fungsi bagian-bagiannya belum terungkap. Meskipun ada beberapa jejak budaya arsitektur-tekstual lainnya seperti reruntuhan Punden Kajang, Punden Gadung Melati, Punden Rondo Kuning dll yang telah digali, tetapi itu tidak cukup untuk memberikan gambaran tentang keseluruhan bentuk dan detailnya. fungsi.

Penemuan reruntuhan candi di Dusun Pendem memberikan harapan yang cukup besar untuk menemukan peninggalan arsitektural berupa candi Hindu Saiwa. Dari empat kali ekskavasi yang dilakukan, paling tidak ditemukan candi induk berbata, meski hanya batu dan kaki candi yang ditemukan. Tubuh, atap dan atas dalam keadaan runtuh. Sejauh mana reruntuhan itu tertinggal? Belum sepenuhnya diketahui karena penggalian sedang berlangsung. Diharapkan pada penggalian selanjutnya akan ditemukan candi, gapura dan pagar pembantu di sekitar candi. Jika beruntung mendapatkannya, ke depannya bisa dipugar (dipugar) dan dijadikan destinasi wisata budaya atau wisata sejarah. Dengan demikian, reruntuhan Candi Pendem memiliki prospek untuk mengungkap bentuk arsitektural, detail fungsinya, serta digunakan sebagai destinasi wisata budaya, sumber mata air dan media pembelajaran, serta “penanda awal sejarah kawasan Batu. “. Candi Pendem cukup beralasan untuk dinyatakan sebagai peninggalan budaya pada masa Hindu-Budha, khususnya masa Mataram, yang penting bagi wilayah Batu pada khususnya dan bagi Malang Raya dan Jawa Timur pada umumnya. (selesai)

Source: kliktimes.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button