OPINI: Pusaka sebagai Bayangan di Kota Kendari - WisataHits
Jawa Tengah

OPINI: Pusaka sebagai Bayangan di Kota Kendari

Oleh: Surya Talib, S.Pwk

Lulusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Sultan Agung Semarang dari Kota Kendari

TRIBUNNEWSSULTRA.COM – Warisan budaya adalah peninggalan sejarah, warisan budaya dan memiliki nilai dibalik sejarah.

Dari keberadaan cagar budaya, banyak kepentingan yang dapat diambil tentang manfaat cagar budaya dari segi sejarah, religi, pendidikan dan pariwisata.

Warisan budaya sendiri juga bisa menjadi identitas suatu daerah bahkan menjadi pembentuk karakter anak bangsa.

Begitu banyak warisan budaya yang tersebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Cagar budaya tersebut sangat baik dimanfaatkan baik oleh masyarakat sekitar maupun pemerintah setempat.

Misalnya Makam Giriloyo di kota Magelang, makam tersebut dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat bersejarah yang banyak ilmunya dan begitu banyak cerita yang menarik untuk diperlihatkan kepada para pelajar, sehingga dicintai oleh pemerintah setempat menjadi sebuah tempat wisata.

Baca Juga: PENDAPAT: HUT RI ke-77, Upaya Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Bangsa Indonesia

Cagar budaya merupakan objek wisata yang perlu dijaga agar dapat dipamerkan dan memberikan informasi yang jelas yang terkandung di dalam objek cagar budaya tersebut karena terdapat nilai-nilai interstisial yang dapat dimanfaatkan.

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pelestarian Budaya Pasal 85(1) menyatakan bahwa pemerintah daerah dan setiap orang dapat memanfaatkan cagar budaya untuk kepentingan agama, masyarakat, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan pariwisata.

Sangat jelas dari kalimat tersebut bahwa pemerintah daerah dapat menggunakan cagar budaya sebagai daya tarik wisata, dan kalimat tersebut juga menyatakan bahwa siapapun dapat menggunakan cagar budaya, artinya cagar budaya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kepentingan UMKM dan pengembangan berbagai kreatif lainnya.

Kota Kendari sebenarnya memiliki beberapa peninggalan budaya antara lain makam Raja Sao-Sao dan peninggalan zaman kolonial seperti bunker, meriam, ruang pengintai (pilboks) dan ditemukannya baterai zaman penjajahan Jepang di sebuah bukit di desa Mata.

Namun keberadaan cagar budaya ini seperti bayangan suatu benda yang terkena sinar matahari, menjadikannya seperti bayangan di Kota Kendari.

Baca Juga: PENDAPAT: Cegah Stunting Dengan Meningkatkan Pemberian ASI, Edukasi dan Dukungan

Jelas dari kalimat kiasan ini bahwa cagar budaya tidak dibudidayakan di Kota Kendari, sehingga banyak yang tidak mengetahui bahwa ada beberapa cagar budaya di Kota Kendari yang begitu menarik untuk dikunjungi.

Karena masyarakat hanya fokus pada tempat-tempat wisata modern yang semakin mendapat perhatian dan perawatan yang baik dari pemerintah setempat.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button