Nikmati sate kelinci di Telaga Sarangan. Inilah berita tentang manfaatnya - WisataHits
Jawa Timur

Nikmati sate kelinci di Telaga Sarangan. Inilah berita tentang manfaatnya

Sate Kelinci di Telaga Sarangan, Magetan. (adalah)

KlikJATIM.Com | magetan – Berwisata ke Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan tidak lengkap rasanya tanpa mencoba sate kelinci. Pasalnya, penjaja sate kelinci di setiap sudut tempat wisata seluas 30 hektar ini.

Dahulu, wisatawan yang tiba di Telaga Sarangan disambut oleh pedagang sate kelinci. Kini wisatawan yang ingin membeli datang ke penjual sate kelinci.

Berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, dengan suhu 15 hingga 16 derajat Celcius. Mungkin pas untuk menikmati sajian sate kelinci yang disangrai sesaat sebelum disajikan.

Penjual sate kelinci mudah ditemukan di Telaga Sarangan. Harganya masih ramah kantong, Rp 18.000 untuk 10 tusuk sate kelinci dan lontong.

Saat disajikan, aromanya langsung menggugah selera. Kecuali Anda pecinta sate, pada gigitan pertama Anda akan mengira sate kelinci adalah sate ayam.

Jika Anda jeli, daging sate kelinci lebih lembut dari sate ayam. Aromanya tidak khas seperti sate kambing. Untuk kuahnya sama saja dengan sate ayam. Bumbu kacangnya pedas dan manis.

Namun jangan salah, sate kelinci bisa membuat tubuh terasa hangat. Kolesterol yang terkandung dalam daging kelinci juga sangat rendah.

“Dikira bisa menambah stamina,” kata salah satu penjual sate kelinci, Rimin, 56, sambil tertawa.

Ia mengaku sudah berjualan sejak 1984. Saat itu usianya masih 18 tahun. Dia menjual 10 tusuk sate marmot seharga 500 perak, yang kemudian naik menjadi 750 perak, 1.000, 1.250 dan sekarang 15.000.

Menurutnya, mencari daging kelinci di Kabupaten Magetan tidak sulit. Karena ada tempat penangkaran kelinci di Desa Ngerong, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

Suatu hari Rimin mengaku bisa menghabiskan 8 ekor kelinci. Dengan rincian 1 kelinci mendapat 100 tusuk sate.

Sedangkan ketika cerita digambar. Siapa sangka, penjual sate kelinci di Telaga Sarangan sudah ada sejak tahun 1930-an.

Fakta ini terlihat dari foto-foto yang dipajang di Gedung Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Magetan. Dalam jejak sejarahnya, ada dua penjual sate kelinci.

Salah satunya menggunakan galah untuk berdagang sate. Sementara itu seorang ibu pedagang dengan 2 meja yang juga menjual bahan makanan.

Latar belakang foto juga dibuat sederhana. Telaga Sarangan tidak semewah seperti sekarang ini.

Dalam foto tersebut, Telaga Sarangan masih sangat sederhana dan belum memiliki kemiringan yang melingkar. Telaga Sarangan juga tidak memiliki jalan lingkar di sekitar telaga karena kedua pedagang tersebut berjualan di bibir telaga.

Arsip Muda Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan, Sri Rahayu, mengakui foto arsip yang dipegang Pemkab Magetan merupakan foto yang berasal dari Arsip Nasional Republik Indonesia, Jawa Timur.

“Sesuai data yang kami peroleh dari ANRI, KIT Jatim, foto itu diambil tahun 1930,” pungkasnya.

Bagaimana, tertarik mencoba Sate Kelinci yang sudah ada sejak tahun 1930-an dan menambah stamina?

Silahkan rencanakan liburan di Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan. (Nol)

Source: klikjatim.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button