Mahasiswa Creative Tourism UK Petra Surabaya mengalahkan 8 negara dalam kompetisi ITIC 2022
Surabaya (Beritajatim.com) – Dua tim mahasiswa Program Studi (Prodi) Pariwisata Kreatif Universitas Kristen Petra Surabaya (UK) berhasil membawa pulang juara dalam ajang 2nd China-ASEAN College Student International Tourism Innovation Competition (ITIC) 2022.
Kedua tim membuktikan bahwa Creative Tourism UK Petra Surabaya mampu bersaing dengan mahasiswa Indonesia maupun asing dari Malaysia, China, Jepang, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam hingga Perancis.
“Ini membuktikan bahwa kurikulum dan proses pembelajaran di Creative Tourism UK Petra bersifat fleksibel dan dapat diterapkan secara internasional. Harapannya, mahasiswa tetap kreatif, adaptif dan aplikatif untuk berkontribusi di dunia pariwisata,” kata Petra Yudianto Oentario, Ketua Program Kajian Pariwisata Kreatif Inggris, Kamis (29/12/2022).
Tim mahasiswa Creative Tourism UK Petra yang berhasil meraih juara pertama adalah tim Sinka yang beranggotakan Vannesa Sonia, Stefanny Sharon, Helena, Ariel Barnabas dan Hose Patrick. Tim yang berhasil meraih juara kedua adalah Gabrielle Wendy, Angelina Nathania dan Vannesa Netanya.
Tim Sinka berhasil menjadi juara dalam kategori tema Route Design of Border, membuat paket wisata yang berfokus pada lintas batas negara. Fokus properti tim ini ada di wilayah Singkawang dan Kuching.
Vanessa menjelaskan, tur yang diselenggarakan timnya menyoroti perbedaan dan persamaan budaya kedua negara, termasuk destinasi sejarah dan alam. Paket wisata ini, lanjutnya, mendukung terciptanya pariwisata berkelanjutan dengan melestarikan budaya lokal Singkawang dan Kuching serta keberlanjutan ekonomi lokal.
“Puncak dari paket wisata ini adalah pengalaman mengeksplorasi keunikan akulturasi budaya kedua negara, khususnya mengungkap tradisi Tatung. Ditambah mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Sehingga paket wisata yang kami tawarkan merupakan paket wisata yang sempurna,” ungkapnya.
Sedangkan tim yang meraih juara kedua meraih kategori Marketing Plan of Border. Mereka memulai sebuah proyek bernama A Wonderous Getaway to Bintan. Gabrielle mengatakan Pulau Bintan yang berbatasan dengan Singapura memiliki potensi wisata yang tak kalah bagusnya dengan Bali.
“Kami ingin Pulau Bintan lebih dikenal dan dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Meskipun tidak banyak bukti informasi tentang Bintan, kami berusaha memberikan tips pemasaran yang maksimal dengan berkonsultasi dengan atasan kami,” jelasnya.
Angelina menambahkan, berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan rutin melakukan pemasaran tematik di media sosial adalah beberapa cara yang disarankan timnya untuk menyebarkan berita tentang Bintan. “Kami sangat terkejut dan tidak mengharapkan tempat kedua. Selain itu, kami memiliki banyak tugas kuliah, tetapi itu tidak menghentikan kami untuk melakukan yang terbaik di bidang ilmu kami, ”katanya. [ipl/but]
Source: news.google.com
