Nandur Srawung 2022 resmi digelar pada 16-22 Oktober di Taman Budaya Yogyakarta - WisataHits
wisatahits

Nandur Srawung 2022 resmi digelar pada 16-22 Oktober di Taman Budaya Yogyakarta

Pameran Seni Rupa Nandur Srawung akan kembali digelar pada 2022 setelah dua tahun terselenggara secara online dan terbatas.

Pada tahun 2022, Nandur Srawung mengusung tema menarik yaitu Matrix // Mayapada.

Nandur Srawung 2022 resmi digelar pada 16-22 Oktober di Taman Budaya YogyakartaNandur Srawung 2022 resmi digelar pada 16-22 Oktober di Taman Budaya Yogyakarta, Foto: Sany/Piknikdong

Nandur Srawung akan digelar pada 16-22 Oktober 2022 dan resmi dibuka semalam, 16 Oktober 2022 pukul 19.00 WIB di Taman Budaya Yogyakarta.

Dalam konferensi pers kemarin, 16/10/22 di Balai Seminar Taman Budaya, Kepala Dinas Kebudayaan Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan tujuan Nandur Srawung adalah inklusif, berusaha menghadirkan pameran seni rupa yang mudah diakses oleh masyarakat umum.

“Nandur Srawung bukan sekedar pameran seni rupa, tapi juga pelan-pelan mengangkat ekosistem dalam pameran seni rupa. Inilah yang coba dikemas oleh kurator.

Prinsipnya adalah inklusivitas, yaitu menghadirkan seni yang mudah diakses secara umum bagi mereka yang tidak terlalu mengenal seni.

Dian menjelaskan.

Merupakan komitmen seni rupa untuk menjadi bagian tidak hanya komunitas seniman, tetapi juga semua lapisan masyarakat pada umumnya.

Hadir juga di konferensi pers Lima kurator acara Nandur Srawung adalah Arsita Pinandita, Bayu Widodo, Irene Agrivina, Rain Rosidi dan Sujud Dartanto.

Kelima kurator ini mengusung tema Matrix//Mayapada yang merupakan perwujudan dari dua hal yang berbeda menjadi satu.

“Matriks adalah bahasa ilmu, enkripsi berupa kode-kode, sedangkan Mayapada adalah budaya lokal kita Jawa dan Bali, cara melihat alam semesta yang berada di antara semu atau maya.”

kata Rian Rosidi.

Tahun ini Nandur Srawung memasuki tahun kesembilan dan terbagi dalam 3 program yaitu, paparan, Nandur Gawe dan Srawung Sinau.

Ada 240 seniman lokal dan internasional yang terlibat dalam acara ini. Di antara negara-negara yang terkena dampak adalah Amerika Serikat, Australia, Austria, India, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, dan Jerman.

Program Nandur Gawe mempertemukan 9 peserta yaitu Komunitas Akar Padi (Festival Layang-Layang Ngaran), POTADS x Iyak Ambar, Susuhan Art Farm, Kesenian Disabilitas Jogja, XXLABS, SMK 1 Purwokerto, WAFT dan Sanggar Matur Nuwun.

Dari 35 peserta yang mendaftar, terpilih tiga peserta dari program Nandur Gawe bersama dengan 6 peserta undangan.

“Nandur Gawe adalah program yang menyelenggarakan proyek seni untuk kelompok seni yang proyeknya berhubungan langsung dengan masyarakat.”

Ryan menjelaskan.

Srawung Sinau merupakan program baru dari Nandur Srawung yang menawarkan kesempatan kepada anak muda untuk melakukan penelitian di Nandur Srawung kepada pengunjung.

Srawung Sinau melibatkan 5 ulama yakni Jamine Haliza, Pandu Paneges, Salihah Ramadhanita, Nafa Arinda dan Hardiwan Prayoga.

Ragam karya yang dipamerkan di Nandur Srawung kali ini meliputi berbagai metode seperti seni grafis, seni pahat, seni lukis, seni digital hingga NFT.

Ada 8 seniman yang akan mempresentasikan karya NFT mereka. Beberapa koleksi pameran dari Taman Budaya Yogyakarta juga ditampilkan di Nandur Srawung kali ini.

Acara pembukaan dipandu oleh Women in Berkebaya, Niskala Band dan Fox in the South.

Ada juga Life Time Achievement Award dan Young Rising Artist Award sebagai apresiasi bagi seniman seni rupa.

Pameran yang dibiayai oleh Privileges Fund ini gratis dan dapat dikunjungi mulai pukul 12.00 hingga 21.00 WIB.

Pengunjung cukup mendaftar di bit.ly/kunjunganmayapada atau cukup datang ke Yogyakarta Culture Park.

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button