Musim hujan dan situasi cuaca ekstrim, kegiatan desa wisata disebut tanpa kegiatan wisata sungai - WisataHits
Yogyakarta

Musim hujan dan situasi cuaca ekstrim, kegiatan desa wisata disebut tanpa kegiatan wisata sungai

Suara.com – Menjelajahi keindahan desa hingga aktivitas keluar masuk hilir dengan kendaraan 4WD atau 4WD merupakan salah satu paket menarik yang ditawarkan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu destinasinya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dikutip dari kantor berita DiantaraDinas Pariwisata Kabupaten Sleman, DIY mengimbau kepada pengelola desa wisata di kawasan tersebut untuk tidak melakukan kegiatan outbond sungai bagi tamu atau pengunjung pada saat musim hujan dan cuaca ekstrim.

“Selain kegiatan penyeberangan sungai, kegiatan lain yang rentan dan dapat menimbulkan bahaya pada musim hujan sebaiknya tidak direncanakan,” kata Nyoman Rai Savitri, Kepala Bidang Usaha Pariwisata dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman di Sleman, Rabu ( 23/11/2022).

Wisatawan menikmati jip di lereng Merapi, tepatnya di Kali Kuning, Pakem, Sleman, Selasa pagi (5/3/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]Wisatawan menikmati jip di lereng Merapi, tepatnya di Kali Kuning, Pakem, Sleman, Selasa pagi (5/3/2022). Sebagai ilustrasi [Suara.Jogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Menurutnya, aktivitas yang dianggap berisiko antara lain perjalanan di daerah perbukitan yang berpotensi longsor, serta aktivitas di tambak atau saluran air yang terhubung dengan sungai.

Baca juga: Saat Berkendara Menggunakan Mobil, Presiden Joko Widodo Pastikan Akses Jalan Tertutup Akibat Gempa Cianjur Dibuka

“Selain itu, kami juga meminta pihak pengelola untuk memperhatikan pohon-pohon besar yang ada di sekitar desa wisata, terutama yang mudah tumbang,” lanjut Nyoman Rai Savitri.

Dia mengatakan, Dinas Pariwisata Sleman baru-baru ini menawarkan pelatihan penanggulangan bencana kepada pengelola dan pemangku kepentingan pariwisata.

“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap pelaku usaha pariwisata dapat melakukan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, khususnya untuk pertolongan pertama bencana,” kata Nyoman Rai Savitri.

Selain itu, ia meminta para pengelola untuk terus mengikuti perkembangan cuaca BMKG Yogyakarta dan terus bersilaturahmi dengan BPBD Sleman dan Komunitas Relawan Penanggulangan Bencana.

“Sementara itu, kami juga meminta kepada desa wisata yang berada di lereng Gunung Merapi untuk terus memantau aktivitas Gunung Merapi dari otoritas terkait (BPPTKG) dan cepat tanggap jika ada peringatan dini,” ujarnya.

Baca Juga: Juara Dunia Empat Kali Sebastian Vettel Pensiun Dengan Donat Sempurna Di F1 GP Abu Dhabi 2022

Unsur keselamatan, kenyamanan dan keamanan wisatawan atau pengunjung harus diutamakan dalam kegiatan pariwisata. Termasuk memperhatikan kondisi dan situasi alam.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button