Mulai dari ular hingga musang, inilah kasus hewan liar yang menyerbu rumah warga Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Mulai dari ular hingga musang, inilah kasus hewan liar yang menyerbu rumah warga Jogja

Mulai dari ular hingga musang, inilah kasus hewan liar yang menyerbu rumah warga Jogja

Merdeka.com – Yogyakarta dikenal sebagai kota wisata. Orang-orangnya ramah. Hal ini diwujudkan dengan jargon “Jogja Jadilah Nyaman” yang menggambarkan hal tersebut.

Namun bukan berarti Jogja benar-benar aman dari hal-hal lain. Saat musim hujan ini, banyak hewan liar yang bisa ditemui di rumah-rumah warga Jogja. Hingga September 2022, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta telah mengevakuasi 177 sarang tawon, 55 ular dan biawak, menyelamatkan kucing dan anjing 42 kali, melepas cincin 56 kali, dan menangani 42 kebakaran di dalam kota dan 51 kali di luar kota. Yogyakarta.

Artikel media taboola

Sementara itu, sepuluh ekor ular, satu biawak dan dua musang dievakuasi dari rumah warga pada Oktober ini. Berikut ini lebih lanjut:

2 dari 4 halaman

Musang masuk ke rumah penduduk

akar musang

©2020 Merdeka.com/Auzan Sukaton

Pada Oktober lalu, Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta dua kali mengevakuasi kucing luwak yang masuk ke rumah warga. Evakuasi kucing luwak liar ke rumah warga merupakan yang pertama kali dilakukan, menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat.

“Kemungkinan kejadian itu ada hubungannya dengan kondisi lingkungan tempat tinggal musang. Bisa juga karena banjir atau kondisi lain akibat cuaca ekstrim dan banyak ekosistem yang rusak, sehingga musang liar bisa masuk ke dalam rumah,” kata Octo, seperti dikutip ANTARA, Minggu (23/10).

3 dari 4 halaman

ular dan biawak

Evakuasi ular dari rumah warga di Jogja

©Instagram/@damkarjogjaistimewa

Octo mengatakan satwa liar yang paling banyak dievakuasi petugas adalah ular dan biawak. Menurut dia, ular yang dievakuasi sebagian besar tidak berbisa, namun warga tetap harus berhati-hati. Adapun penampakan biawak ini, karena datang untuk memakan telur ular.

“Musim hujan adalah saat ular bertelur. Kemudian muncul biawak dan memakan telurnya,” kata Octo.

Ditambahkannya, kawasan pemukiman di bantaran sungai menjadi tempat di mana hewan liar menyerbu rumah mereka. Selain itu, ular biasanya terbawa arus dan terdampar oleh arus deras dari hulu, lalu masuk ke rumah-rumah penduduk.

4 dari 4 halaman

Pentingnya lingkungan yang bersih

staf pembersih virus kecewa sampah berserakan di titik nol ikn

© 2022 Merdeka.com/Istimewa/screenshot.

Terkait kemunculan satwa liar tersebut, Octo mengingatkan warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, rumah juga harus dijaga sedemikian rupa agar selalu bersih dan tidak lembab serta harum untuk mencegah masuknya ular.

“Selama ini banyak warga yang mengira garam ditaburkan di sekitar rumah untuk mencegah ular masuk. Cara ini kurang efektif, lebih baik diberi wewangian,” kata Octo.

Namun, jika satwa liar sudah masuk ke rumahnya dan warga tidak yakin untuk mengevakuasinya, ia menyarankan untuk segera menghubungi petugas pemadam kebakaran dan ambulans yang selalu siaga 24 jam.

(mdk/shr)

TOPIK TERKAIT

lagi

Taboola di bawah Artikel

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button