Tim Matching Fund Ubaya mendirikan Pojok Doelan dan mengembangkan potensi Desa Wisata Edukasi - WisataHits
Jawa Timur

Tim Matching Fund Ubaya mendirikan Pojok Doelan dan mengembangkan potensi Desa Wisata Edukasi

tim dana pendamping (MF) Universitas Surabaya (Ubaya) meluncurkan program “Pojok Doelanan” untuk mengembangkan potensi wisata desa Ketapanrame wisata edukasi, Jumat (12/9/2022).

Program tersebut merupakan bagian dari MF yang bertajuk “Memperbesar Industri Pariwisata: Digitalisasi dan Layanan Wisata Berbasis Edukasi di Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto”.

Hari Hananto Ketua Tim Pengajuan dana pendamping mengatakan bahwa tempat ini nantinya akan dijadikan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang memperkenalkan permainan tradisional.

“Selama ini anak-anak sering bermain handphone, kami ingin mereka aktif secara fisik dengan bermain permainan tradisional. Pojok Doelanan dapat digunakan oleh sekolah dan orang tua untuk mengajak anaknya belajar dan bersosialisasi satu sama lain,” kata Hari dalam keterangan tertulis yang diterima. suarasurabaya.net.

Permainan yang dilombakan adalah egrang, ular tangga, engkol, berjalan dalam kerang, foto bersama teman, melukis layang-layang dan gasing. Peserta berasal dari tiga sekolah dasar di Mojokerto, yaitu SDN Ketapanrame I, SDN Ketapanrame II dan MI Dwi Dasa Warsa.

Siswa sekolah dasar mengikuti kompetisi Engkle

Inisiatif pengembangan Desa Ketapanrame menjadi desa wisata pendidikan dilatarbelakangi oleh pengembangan desa ini menjadi desa wisata yang berkembang pesat dan dikenal luas oleh masyarakat, namun perkembangannya tidak merata.

Hari mengungkapkan, Ubaya berniat memperluas cakupan pariwisata yang lebih luas, yakni pengembangan pariwisata berbasis pendidikan.

Pembukaan Doelan Corner di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jumat (12/9/2022). Foto: Humas Ubaya

“Kami menggunakan sarana, prasarana, kawasan, fasilitas wisata, SDM, serta dukungan program pembangunan desa melalui APBD. Kontribusi ini membuat potensi pengembangan pariwisata sangat menjanjikan,” jelasnya.

Program MF, kata Hari, juga bertujuan untuk memecahkan masalah sampah, serta memberikan alternatif materi pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Pengelolaan Nol Limbah).

Ke wisata pendidikanPelaksanaan program ini terdiri dari pengembangan dan penyediaan areal taman informasi kekayaan tumbuhan (Kebun Raya Nusantara). bengkel terkait pengelolaan tempat wisata serta perancangan kawasan dan permainan untuk anak-anak (Pojok Doelanan).

Zainul Arifin, Kepala Desa Ketapanrame, dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak termasuk Ubaya.

“Dengan adanya pembangunan ini, kami ingin pengunjung tidak hanya menikmati alam, tetapi juga mendapatkan edukasi. Mudah-mudahan ini menjadi hal yang baik untuk kemajuan desa dari segi potensi desa wisata,” ujarnya.

Dengan mengembangkan wisata edukasi ini, Hari juga berharap dapat mendukung peran pemerintah dalam meningkatkan literasi masyarakat berbasis teknologi informasi (realitas yang diperluas).

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada dosen dan mahasiswa untuk berperan aktif dalam mengembangkan potensi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui keahlian dan pengalaman pendidikan.

“Mudah-mudahan pengembangan desa wisata ini bisa menjadi sumber pendapatan alternatif bagi desa Ketapanrame,” ujarnya. (faktur/ipg)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button