Menyesal Kasus Video Kebaya Merah, Sandiaga: Dapat Mencoreng Nama Baik Pariwisata Surabaya: Okezone Travel - WisataHits
Jawa Timur

Menyesal Kasus Video Kebaya Merah, Sandiaga: Dapat Mencoreng Nama Baik Pariwisata Surabaya: Okezone Travel

MENTERI Industri Kreatif dan Pariwisata (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi kasus video kebaya merah yang viral. Menurutnya, skandal video kejahatan kasus tersebut dapat mencoreng nama baik pariwisata khususnya industri perhotelan.

“Sangat disayangkan dan merusak reputasi baik pariwisata khususnya Surabaya,” kata Sandiaga dalam Weekly Brief With Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta Pusat, Kamis (11/10). 2022).

BACA JUGA:Kunjungan wisman ke Indonesia naik 10,8 persen, ini 5 negara penyumbang wisman terbanyak

Video kebaya merah itu diketahui terekam di sebuah kamar hotel di Surabaya, Jawa Timur. Aktor pria berinisial ACS ini berprofesi sebagai pengusaha sebagai event organizer sedangkan wanita dengan kebaya merah berinisial AH adalah seorang model. Kedua pelaku ditangkap polisi.

ilustrasi

Video Kebaya Merah

Untuk mencegah kejadian tidak menyenangkan ini terulang kembali, Sandiaga mengimbau kepada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk lebih waspada dan mengingatkan para tamunya.

BACA JUGA:Sandiaga Uno melayani turis Inggris terpopuler ketiga yang mengunjungi Indonesia

Terutama dari pihak manajemen hotel untuk terus waspada dan mengingatkan para tamu hotel yang datang untuk bermalam agar tidak melakukan tindakan apapun yang dapat mencoreng nama hotel bahkan diri mereka sendiri.

“Harus waspada dan selalu mengingat hal-hal yang dilarang bagi tamu hotel. Ditempel di tempat-tempat yang mudah dikenali tamu hotel,” jelasnya.

Sandiaga menambahkan, dirinya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Karena Indonesia dikenal sebagai negara yang penuh dengan keramahan. Dan memiliki tata krama dan sopan santun yang baik. Adanya isu seperti kebaya merah, maka nantinya berpotensi mencoreng nama baik.

“Isu-isu seperti ini berpotensi menodai dan perlu kami sampaikan bahwa tidak ada toleransi terhadap kegiatan yang menurunkan kualitas pariwisata dan industri kreatif. Saya tetap optimis, industri perhotelan memiliki kewajiban dan bisnis mereka terus meningkat dan berjalan dengan baik,” tutupnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button