Mengukur kontribusi Nataru terhadap pertumbuhan ekonomi RI - WisataHits
Yogyakarta

Mengukur kontribusi Nataru terhadap pertumbuhan ekonomi RI

Jakarta, CNNIndonesia

Kamar Dagang dan Industri (Kamar Dagang) Indonesia menilai liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini berpotensi mendorong perekonomian di daerah, terutama di daerah yang mayoritas merayakan Natal dan di destinasi wisata di berbagai pelosok tanah air.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), potensi pergerakan warga selama libur Nataru tahun ini sebesar 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,7 juta orang.

Angka itu meningkat sejak 2021 yang hanya 19,9 juta orang. Kenaikan ini sebagai akibat dari kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran perjalanan dan keuangan warga yang mulai pulih sehingga memungkinkan untuk pulang dan berwisata di akhir tahun.

MENAMPILKAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan, jumlah selama Nataru diperkirakan mencapai Rp 23,85 triliun dengan asumsi jumlah mudik sekitar 44,7 juta atau setara dengan 11,92 juta keluarga.

Jika setiap keluarga membawa uang tunai rata-rata Rs 2 juta, perkiraan peredaran uang akan mencapai jumlah lebih dari Rs 23,84 triliun.

“Ada potensi lebih dari angka ini, namun dengan mengambil rata-rata yang paling moderat, angka sebesar ini akan sangat mendongkrak bisnis para pelaku usaha UMKM di daerah. Uang akan beredar dari rumah sejak perjalanan, mis. Misalnya saat berbelanja, tiket bagi yang naik angkutan umum atau BBM bagi yang menggunakan kendaraan pribadi,” kata Sarman dalam keterangan tertulis yang diperoleh CNNIndonesia.com, Selasa (27/12).

Uang beredar di stan dan restoran untuk perjalanan pulang pergi, menginap di hotel, berbelanja di tempat wisata, pembelian oleh-oleh khas dan perlengkapan perayaan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga.

Sarman mengatakan, peredaran uang didominasi di Pulau Jawa, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jabodetabek, dan Yogyakarta. Ada yang berada di luar Jawa, seperti Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua, serta sebagian Kalimantan dan Bali.

Dia mengklaim, perputaran uang dapat mendongkrak konsumsi rumah tangga di berbagai daerah. Dengan demikian juga akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan IV tahun 2022.

“Sehingga target pertumbuhan ekonomi triwulan IV tahun 2022 dapat mencapai 5,01 persen, lebih rendah dari triwulan III tahun 2022 sebesar 5,72 persen, namun akan mampu membawa pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 berada pada kisaran 5 sampai dengan 5 seperti yang diharapkan. .” “Untuk mendatangkan 0,3 persen dari pemerintah,” kata Sarman.

Lanjutan di halaman selanjutnya…

Mendorong konsumsi rumah tangga

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button