Mangrove ditanam secara intensif untuk mencegah erosi di Pantura Pati - WisataHits
Jawa Tengah

Mangrove ditanam secara intensif untuk mencegah erosi di Pantura Pati

Mangrove ditanam secara intensif untuk mencegah erosi di Pantura Pati

Merdeka.com – Penanaman mangrove intensif dilakukan di Pantai Utara atau Pantura Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hal ini untuk mencegah potensi dampak abrasi laut mengingat daerah tersebut merupakan pantai terbuka tanpa penghalang gelombang.

Penanaman mangrove yang dilakukan oleh Japan Credit Bureau (JCB) telah berlangsung sejak April 2016 sebagai bagian dari program penghijauan dan pembaruan mangrove di Desa Tunggulsari, Pati. Ini adalah bagian dari implementasi program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan JCB.

Artikel media taboola

“Proyek konservasi ini dimulai dengan penanaman bibit pohon bakau dan kami senang bahwa kegiatan konsisten yang dilakukan setiap tahun bersama OISCA telah dapat mencapai titik ini dan menunjukkan kemajuan yang baik,” kata Takumi Takahashi, President PT JCB International Indonesia, di keterangannya kepada wartawan, Minggu (31/7).

OISCA atau Organization for Industrial Spiritual and Cultural Advancement adalah organisasi yang diundang JCB untuk berkolaborasi. Selain itu, pelaksanaannya juga melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta warga sekitar.

Sebelumnya, kawasan pantai utara di Kota Pati berpotensi terkena abrasi laut.
Dengan menanam 10.000 pohon bakau Hirugidamashi (Avicennia Marina) dan Yaeyamahirugi (Rhizophora Mucronata) dapat menjadi solusi untuk mengatasi perubahan iklim dan kenaikan muka air laut.

Di tahun ke-7, program ini mulai berkontribusi tidak hanya untuk pelestarian hutan, tetapi juga untuk masyarakat sekitar, ekonomi dan pendidikan anak-anak.

Ekosistem hutan mangrove telah terbentuk dan memberikan dampak yang cukup penting bagi lingkungan.

Selama anomali gelombang pasang Juni 2022, keberadaan hutan bakau dapat meminimalkan dampak kerusakan parah dan menahan terjangan gelombang banjir di daerah tersebut.

“Ini merupakan pencapaian besar yang mengarah pada terciptanya komunitas pengelola hutan dan peningkatan taraf hidup masyarakat lokal dengan menjadi tujuan wisata. Kami juga berharap program ini dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan individu, masyarakat dan lingkungan untuk generasi mendatang, khususnya terkait dengan SDGs (Sustainable Development Goals),” lanjutnya.

Ia berharap warga pesisir juga bisa ikut membantu melestarikan dan melindungi hutan mangrove.

“Tidak hanya sebagai media edukasi bagi generasi muda untuk mencintai lingkungan dan melestarikan mangrove di Indonesia,” pungkasnya.

[cob]

Source: www.merdeka.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button