Mahasiswa KKN Undip memberikan fasilitas pemilahan sampah di Wisata Pantai Teluk Awur
JEPARA, AYOSEMARANG – Dalam rangka menjaga kebersihan kawasan wisata di Desa Teluk Awur, sekelompok mahasiswa KKN tematik Universitas Diponegoro (Undip) Jepara memberikan bantuan kepada BUMDes selaku pengelola Wisata Teluk di Pantai Awu berupa pabrik pemilah sampah.
Selain itu, alat pemilah sampah ini juga diserahkan secara simbolis kepada Kepala Desa Teluk Awur Bapak N. Rokhman pada Selasa, 22 November 2022.
Kegiatan ini bukan hanya wujud nyata dukungan untuk menjaga kebersihan di kawasan wisata, tetapi juga sebagai bentuk implementasi program kerja multidisiplin yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Kelompok 4 Universitas Tematik Diponegoro Jepara, dengan Topik Pendukung Kelompok” Pemberdayaan potensi wisata di Desa Teluk Avur.
Sementara itu, 4 pasang sistem pemilahan sampah telah diserahterimakan. Pasangan alat pemilah sampah terdiri dari dua warna yaitu kuning untuk sampah anorganik dan hijau untuk sampah organik.
Fasilitas pemilah sampah akan dipasang di beberapa lokasi di kawasan wisata Desa Teluk Awur. Penyerahan alat pemilah sampah tersebut dilakukan secara simbolis bersama Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Teluk Awur, Muji Arwani.
Menurut Koordinator Kelompok 4 KKN Tematik Universitas Diponegoro Jepara Tahun 2022, Muhammad Naufal Adil, pengadaan alat pemilah sampah ini merupakan salah satu solusi dari permasalahan sampah yang dialami pelaku ekonomi di sekitar pantai Teluk Awur.
Selama ini sampah di kawasan tersebut belum dipisahkan menurut jenisnya. Minimnya fasilitas pemilahan sampah menjadi alasan utama bagi perusahaan untuk tidak melakukan pemilahan sampah.
Naufal berharap fasilitas pemilahan sampah ini dapat bermanfaat bagi desa Teluk Awur khususnya kawasan wisata Pantai Teluk Awur.
Dalam kesempatan itu, Pejabat Desa Teluk Awur N. Rokhman dan Direktur BUMDes Muji Arwani menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan fasilitas pemilahan sampah yang diberikan oleh mahasiswa KKN Tematik Jepara Universitas Diponegoro.
Source: news.google.com
