Jawa Barat

Kontroversi Ulang Tahun Kabupaten Sukabumi

sukabumi

Sebentar lagi Kabupaten Sukabumi akan merayakan hari jadinya yang ke-152 pada 10 September. Berdasarkan informasi dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Sukabumi (Sukabumikab.go.id) Kabupaten Sukabumi lahir pada tanggal 10 September 1870.

Penetapan hari lahir Kabupaten Sukabumi didasarkan pada pemekaran daerah merasa atau pengelolaan perkebunan pada masa kolonial.

“Wilayah merasa Sukabumi terdiri dari tujuh kabupaten yaitu Gunung Parang, Cimahi, Ciheulang, Cicurug, Pelabuhan, Jampang Tengah dan Jampang Kulon yang ditetapkan oleh Gubernur Jenderal P. Mijer pada tanggal 10 September 1870 diterbitkan dalam Lembaran Negara van Nederlandsch-Indie tentang Jaar 1870. No. 121. Sebagaimana tertulis dalam Pasal 3 Ordonansi, penunjukan daerah Sukabumi sebagai Merasa, mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1871. pemerintah pusat (hoofdplaats) Afdeeling Sukabumi terletak di (Kota) Sukabumi serta di pusat pemerintahan Onderafdeeling Kecamatan Ciheulang dan Gunung Parang,” tulis situs tersebut detikJabar, Kamis (25.8.222).

Namun, tanggal tahun dan bulan hari jadinya masih menjadi perdebatan. Pasalnya, sejumlah aktivis dan pemerhati cerita Sukabumi meyakini tekad itu masih teguh dipertanyakan alias tidak yakin.

“Dalam rangka hari jadi Kabupaten Sukabumi, dalam website tersebut juga tertulis bahwa sebenarnya dorongan pemekaran dan pembentukan Kabupaten Sukabumi dari Cianjur pada tanggal 1 Juni 1921 ada pada website tersebut. Kenapa Pemkab tidak mengambil tanggal itu, yang jelas-jelas membentuk Kabupaten dibandingkan 10 September 1870,” ujarnya. I. Hendy Faizal, Pengamat Sejarah dari Soekaboemi Heritages.

“Pada tanggal 10 September 1870, kekuasaannya sama dengan keputusan Belanda, tetapi membagi wilayah hanya berdasarkan keputusan pengelolaan perkebunan atau” merasa untuk mengelola perkebunan,” lanjut pria yang akrab disapa Egon ini.

Menurut Egon, berdasarkan catatan itu, pada 10 September 1870, Kabupaten Sukabumi masih menjadi bagian dari Kabupaten Cianjur.

Lucu kan, padahal itu tanggal 1 Juni 1921 berdasarkan website pemerintah Kabupaten Sukabumi. Kenapa dia tidak mau mengambilnya? Teman-teman lokal kami bahkan mengusulkan audiensi dengan rekan-rekan kami dari Komisi III,” jelasnya.

Egon mengatakan, partainya merupakan salah satu partai yang menentang penetapan distrik pada 10 September 1870. ” dia berkata.

Hal yang sama disampaikan Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Irman Firmansyah, peringatan hari ulang tahun pemerintahan Sukabumi yang jatuh pada 10 September 1870 mengacu pada Lembaran Negara 121 tentang reorganisasi Priangan, yang membagi beberapa kecamatan menjadi beberapa afdeling atau pemekaran, termasuk Sukabumi yang merupakan fraksi dari Kabupaten Cianjur.

“Fakta bahwa pemerintah telah memilih dasar ini adalah sah karena merupakan keputusan politik dan didasarkan pada teks ilmiah. Tetapi sebenarnya dalil itu masih dapat dibatalkan, karena jika mengacu pada hukum tata usaha negara tentu harus mengacu pada yang lebih kuat.” 1 Juni 1921 dengan Surat Keputusan No. 7 tanggal 25 April 1921, yang mulai berlaku pada bulan Juni. 1, 1921 melangkah bagian Sukabumi resmi menjadi kabupaten setingkat Cianjur pada saat statusnya bagian di bawah Kabupaten Cianjur,” jelas Irman.

Dijelaskannya, Afdeling sendiri merupakan departemen di bawah kabupaten yang dipimpin oleh seorang wakil bupati. Istilah Afdeling juga ditemukan di perkebunan, bahkan di Jawa Bode News 18 November 1868 Sukabumi disebutkan. Merasa.

“Jika argumennya adalah wilayah itu bagian Sukabumi sekarang sama dengan wilayah Kabupaten Sukabumi, sebenarnya bukan karena sekarang sedikit menyusut dengan pemekaran kota (wilayah). Ini memisahkan lembur, misalnya Cibeureum, karena batas kotanya meluas ke beberapa bagian kota,” kata Irman.

“Maka tentu saja argumentasi daerah tidak bisa dipakai karena banyak daerah lain mengacu pada saat daerah itu baru dibuat atau sangat kecil kemudian dikembangkan. Misalnya, Jakarta yang saat itu bernama Jayakarta tidak seperti DKI Jakarta sekarang, tapi lama kelamaan meluas. Bandingkan dengan Kota Bogor yang sama sekali tidak mempedulikan statusnya pada masa Hindia Belanda tetapi berhubungan luas dengan zaman Padjajaran,” lanjutnya.

Terlepas dari perdebatan tersebut, Kabupaten Sukabumi saat ini sedang berupaya merayakan hari jadinya. Berbagai kegiatan telah dilakukan, dan sejumlah tempat wisata juga semakin dipercantik.

(ya/ya)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button