Kisah "Mas Jabrik" yang Menjual Es Podeng di Pangandaran Selama Puluhan Tahun - WisataHits
Jawa Tengah

Kisah “Mas Jabrik” yang Menjual Es Podeng di Pangandaran Selama Puluhan Tahun

Pangandaran

Obyek wisata pantai Pangandaran sudah menjadi mata pencaharian warga sekitar. Salah satunya adalah Mas Jabrik (59), seorang salesman dari Es Podeng yang sudah berjualan sejak tahun 1987.

Mas Jabrik yang sudah berjualan selama 35 tahun ini menggantungkan hidupnya pada gerobak berisi es podeng. Es Podeng adalah jajanan dingin khas Klaten, Jawa Tengah dan cukup terkenal di Pangandaran. Jajanan es krim tradisional ini sangat populer di kalangan wisatawan saat itu.

Ciri-ciri Penjual Es Krim Podeng sangat berbeda dengan Perajin Es lainnya. Hampir semua penjual es krim Podeng memiliki gerobak biru dan telur asin.

Secara tampilan, Es Podeng Es Puter dan jajanan Es Cartan lainnya mirip. Namun, yang istimewa dari es krim ini adalah cokelatnya dan campuran roti dan topping ager-ager.

Mas Jabrik adalah salah satu pedagang pertama yang memperkenalkan Es Podeng ke Pangandaran. Kuliner tersebut ia bawa dari kampung halamannya di Klaten.

“Saat pertama kali datang ke Pangandaran sekitar tahun 1987, barang-barang di kawasan objek wisata Pangandaran belum banyak,” kata Mas Jabrik detikJabar.

Sambil mengenang masa lalu, Mas Jabrik mengenang saat di pantai Pangandaran belum banyak hotel, apalagi menurut Jabrik saat itu hanya ada 3 jenis jajanan.

“Dulu, seingat saya, hanya ada 3 pedagang yang sering mengunjungi pantai Pangandaran ini, Es Podeng, Cilok dan Es Krim Kelapa,” katanya.

Dikatakannya, karena harga es podeng saat itu masih 50 perak, pantai tersebut mendatangkan banyak rezeki bagi Pangandaran Jabrik dan keluarganya yang saat itu masih terikat kontrak.

“Dulu itu harga saat ini, saya jual 5.000 rupee per cangkir,” katanya.

Dengan berjualan Es Podeng, Jabrik mampu menghidupi kedua anaknya hingga tamat SMK. Keduanya sudah bekerja dan menjalankan rumah tangga di Klaten, Jawa Tengah.

Seiring berjalannya waktu, Es Podeng banyak diminati oleh para wisatawan dan warga sekitar Pantai Pangandaran.

“Sekarang ada 10 gerobak yang tersebar di Pangandaran. Mangkal di pantai timur dan barat Pangandaran,” katanya.

Penghasilannya cukup untuk menghidupi keluarganya. “Cukup untuk makan, sewa karyawan dan modal usaha. Alhamdulillah, walaupun kemarin ada pandemi, keceriaan Es Podeng tetap ada karena kita keliling rumah,” ujarnya.

Tonton video Asa Modal Usaha UMKM
[Gambas:Video 20detik]
(direktori/direktori)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button