Kisah Boss Super Air Jet Peningkatan frekuensi penerbangan: Dari 4 menjadi 114 per hari - WisataHits
Jawa Timur

Kisah Boss Super Air Jet Peningkatan frekuensi penerbangan: Dari 4 menjadi 114 per hari

TEMPO.CO, Tangerang – Presiden Direktur Super Air Jet Ari Azhari membeberkan sejumlah pencapaian selama setahun maskapai yang dipimpinnya beroperasi di Tanah Air. Satu hal yang menonjol adalah peningkatan frekuensi penerbangan maskapai-maskapai tersebut.

“Mulai dari empat frekuensi penerbangan, kini menjadi lebih dari 114 frekuensi setiap harinya,” kata Ari dalam keterangan tertulis, Senin 22 Agustus 2022. Maskapai dengan kode penerbangan IU ini terbang dengan rute super populer yakni jaringan penerbangan yang penuh peminat. dan memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan.

Super Air Jet terus menambah destinasi, dari awalnya hanya tiga destinasi yakni Jakarta, Batam dan Medan, kini memiliki 19 destinasi. Beberapa di antaranya Palembang, Riau, Padang, Jambi, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Bali, Lombok, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda dan Maros, Sulawesi Selatan.

Ari menjelaskan, Super Air Jet akan menambah lebih banyak rute penerbangan ke depan agar generasi muda yang ia sebut sebagai generasi baru memiliki lebih banyak kesempatan untuk terbang dan merasakan era baru yang lebih seru. Saat ini tingkat ketepatan waktu rata-rata (kinerja tepat waktu) per hari mencapai 95,2 persen dan akan terus meningkat.

Perluasan juga dilakukan dengan menambah jumlah pesawat yang dikerahkan. “Mulai dari tiga pesawat, sekarang menjadi 31 pesawat,” kata Ari. Dia menargetkan 61 pesawat akan beroperasi pada akhir 2022. Saat ini, Super Air Jet menggunakan pesawat Airbus 320-200 dalam kategori single aisle (Jalan masuk).

Super Air Jet yang melakukan penerbangan perdananya pada 6 Agustus 2021, kata Ari, tetap optimistis peluang pasar, khususnya kebutuhan penerbangan domestik (domestik Indonesia), tetap dan terbuka lebar. “Permintaan perjalanan udara dari masyarakat saat ini sangat kuat, terutama dari kalangan milenial,” ujarnya.

Selain itu, posisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan membuat transportasi udara sangat diperlukan untuk mengangkut orang dan barang. Hal ini sesuai dengan konektivitas antar daerah sehingga terjalin dan terjalin dengan baik.

Dalam hal ini, kata Ari, Super Air Jet akan mendorong lebih banyak penumpang melakukan perjalanan dengan pesawat untuk pariwisata, pendidikan, pengusaha muda dan mengunjungi berbagai kota tujuan.

Membaca: Judi Online Meningkat, Indonesia Financial Watch Soroti Bank Yang Mengizinkan Deposito

Ikuti berita terbaru Tempo di Google News, klik di sini

Source: bisnis.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button