Menteri Sandiaga Soroti Pariwisata di Malang

KOTA MALANG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno menyoroti tempat wisata di Kota Malang. Kota pendidikan ini diyakini berpotensi menjadi destinasi wisata dunia antara lain Kota Batu dan Kabupaten Malang.

Hal itu diungkapkan Sandiaga saat menghadiri peluncuran aplikasi Smart Tourism & Technology Infrastructure di Universitas Merdeka (Unmer) Malang kemarin (29/6). Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menyinggung keberadaan kampung tematik di Malang, seperti Kampung Warna-Warni (KWW), Kampung Biru Arema, Kampung Putih dan Kampung Tridi.

“Desa wisata bertema Glodok Chinatown (Jakarta), misalnya, berhasil masuk dalam Top 50 Indonesia Tourism Village Awards. Sehingga dimungkinkan untuk mengusulkan desa bertema di Kota Malang dan Kota Batu,” kata Sandiaga.

Ia berharap ke depan akan lebih banyak lagi potensi yang tumbuh dari desa wisata bertema atau desa wisata di Kota Malang. “Kami yakin langkah selanjutnya akan terwujud. Melalui inovasi, kolaborasi dan adaptasi, kita dapat meningkatkan kualitas daya tarik wisata dan produk industri kreatif,” ujarnya.

“Beberapa hal tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Saya yakin bisa naik 20 sampai 30 persen,” kata mantan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta itu.

Di sisi lain, Sandiaga menyentuh sektor pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Sebanyak 34 juta orang Indonesia terkena dampaknya, termasuk 14 juta orang yang bekerja di bidang pariwisata dan 20 juta orang di industri kreatif.

“Pandemi juga membawa pelajaran di mana pariwisata berubah. Ada momentum untuk membangun sektor pariwisata yang berkualitas,” jelas pria yang pernah menjadi anggota Partai Gerindra ini.

Sandiaga mengatakan Indonesia saat ini berhasil naik ke peringkat 32 dari 44 indeks pembangunan pariwisata dunia. Salah satunya karena keberadaan desa wisata. Misalnya, Desa Pujon Kidul dan Desa Sanankerto sama-sama merupakan desa di Kabupaten Malang.

‘Namun kita tidak boleh berpuas diri karena ada satu indeks yang tidak bisa diperbaiki yaitu ICT (Information, Communications and Technology)’, jelasnya.

Sementara itu, Rektor Unmer Malang, Prof. Dr. Anwar Sanusi SE MSi untuk menggenjot pariwisata melalui infrastruktur teknologi dan pariwisata yang cerdas. Ini adalah aplikasi untuk memudahkan wisatawan mengakses destinasi wisata untuk memesan akomodasi. “Kita akan segera menghadapi Industri 5.0. Dalam hal ini (pariwisata, red.) pemerintah juga harus menciptakan iklim digital dan SDM,” kata Anwar. (surat/dan)

Source: radarmalang.jawapos.com