Kembangkan wisata malam, Taman Airlangga, didukung oleh pembangkit listrik tenaga angin dan surya - WisataHits
Jawa Timur

Kembangkan wisata malam, Taman Airlangga, didukung oleh pembangkit listrik tenaga angin dan surya

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Universitas Islam Lamongan (Unisla) berharap Airlangga Park yang terletak di lokasi Pura Pataan di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, juga bisa menjadi wisata malam.

Untuk itu, kampus hijau, demikian Unisla menyebutnya, menyerahkan rangkaian pembangkit listrik tenaga angin, tenaga surya, dan lampu warna-warni kepada Pokdarwis di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Lamongan, Jawa Timur.

Pembangkit tersebut merupakan program diseminasi teknologi tepat guna yang menerapkan sistem hybrid. Teknologi ini digunakan sebagai sumber daya cadangan.

“Kami ingin sumber energi ini untuk mendukung penerangan Taman Airlangga dan Pura Pataan pada malam hari,” kata Hammam Rofiqi Agustapraja, Senin (29/822).

Tak hanya itu, pembangkit listrik tenaga angin dan surya ini juga harus mampu menerangi stand pelaku UMKM di sekitar Taman Airlangga pada malam hari.

alat-kekuatan-angin-setelah-Wisnu-2.jpg

“Sebelum sistem pembangkit listrik hybrid ini dibuat, terlihat normal pada malam hari karena tidak ada lampu berwarna. Nah, kalau ada lampu warna-warni akan menambah daya tarik wisatawan,” kata Hammam.

Teknologi ini merupakan program hibah internal untuk tujuan nirlaba Pusat Penelitian dan Pengembangan Unisla. Tim tersebut terdiri dari Nur Qomariyah Nawafilah (Program Studi Teknik Informatika), Hammam Rofiqi Agustapraja (Prodi Teknik Sipil) dan Nanto Purnomo (Prodi Ekonomi Jurusan Manajemen).

Sementara itu, Nur Qomariyah Nawafilah mengungkapkan alasan pembangunan pembangkit listrik berbeda dengan wisata malam di Airlangga Park karena potensi energi angin dan matahari cukup besar di tempat itu.

“Dengan teknologi yang sesuai ini, kami berharap objek wisata Candi Pataan akan terlihat lebih menarik karena hiasan lampu warna-warni untuk menarik wisatawan, terutama pada malam hari,” kata Nur Qomariyah.

Selain menyerahkan berbagai generator angin dan surya, Unisla juga menawarkan kursus pelatihan teknis tentang pengoperasian dan perawatan rutin generator angin dan surya. Staf pelatih terdiri dari Nur Affifudin dan Charis Muafidin.

“Kami berharap pelatihan ini akan membantu kami memahami cara kerja dan pemeliharaan teknologi di masa depan. Sehingga peralatan untuk night tour bekerja lama,” kata Afif, salah satu tim pembinaan, cara kerja pembangkit listrik tenaga surya angin dan angin dari Unisla.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button