Kejuaraan Dunia Pickleball Hadirkan 350 Atlet Dunia – ANTARA News Mataram

Denpasar (ANTARA) – Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati secara resmi membuka Kejuaraan Dunia Pickleball yang pertama kali digelar di Pulau Dewata dengan diikuti 350 atlet dari seluruh dunia.

“Terima kasih telah memilih Bali untuk menjadi tuan rumah acara internasional yang mempertemukan atlet dari berbagai negara. Bali saat ini sedang berusaha untuk pulih dari keterpurukan yang terjadi selama pandemi ketika ekonomi Bali mengalami penurunan ke teritori negatif,” kata Wagub Denpasar, Selasa.

Turnamen pickleball atau bola padel yang memadukan tenis, bulu tangkis, dan tenis meja ini bertujuan untuk membantu membangun kembali pariwisata di Bali yang dilanda pandemi COVID-19.

Kami berharap turnamen ini dapat membantu pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali lebih cepat, terutama terkait dengan wisata olahraga. Karena itu, Wakil Gubernur yang kerap disapa Cok Ace itu meminta agar para atlet bisa mengunjungi destinasi wisata yang ada selain bertanding.

“Agar para atlet juga bisa mengunjungi destinasi wisata di Bali dan menikmati keindahan pesona alam Bali. Saya berharap para atlet dan ofisial dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmati keindahan alam dan budaya Bali,” ujarnya.

Baca Juga: Juara Umum PLAB Kendal Kejuaraan Pencak Silat Terbuka Semarang 2022
Baca Juga: Badak Jawa Jadi Logo dan Maskot Kejuaraan Dunia Wushu Junior

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Federasi Pickleball Indonesia Susilo mengatakan kompetisi ini akan digelar hingga 24 September 2022, dimana Indonesia untuk pertama kalinya akan menjadi tuan rumah dan dipilih Pulau Dewata.

“Ada 350 pemain yang mengikuti kejuaraan yang menarik pemain dari berbagai negara seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Australia, Inggris, Amerika Serikat, Pakistan, Thailand dan beberapa negara lainnya,” katanya.

Susilo berharap kejuaraan ini dapat berjalan dengan lancar dan baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan olahraga di Indonesia.

Source: mataram.antaranews.com