Kanjeng Gusti Bhre Bertemu Ganjar Apa Yang Akan Terjadi Di Pura Mangkunegara? - WisataHits
Jawa Tengah

Kanjeng Gusti Bhre Bertemu Ganjar Apa Yang Akan Terjadi Di Pura Mangkunegara?

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kedatangan tamu istimewa dari Kota Solo pada Kamis pagi (7/7). Para tamu tersebut adalah Sri Paduka Mangkunegara X, KGPAA Bhre Cakarahutomo Wira Sudjiwo.

Pertemuan Kanjeng Gusti Bhre dan Ganjar yang berlangsung di rumah dinas Puri Gedeh berlangsung serius namun lucu. Mereka membahas rencana pengembangan Candi Mangkunegaran menjadi pusat kebudayaan Jawa.

“Kami sebagai pusat budaya Jawa memiliki misi besar untuk menggali budaya, melestarikan budaya dan juga mengembangkannya lebih jauh lagi,” kata Kanjeng Gusti Bhre usai bertemu Ganjar.

Menurut Bhre, perkembangan Candi Mangkunegaran harus relevan dengan perkembangan zaman sekarang. Namun dalam perkembangannya akan selalu berpijak pada nilai dan akar Mangkunegaran yang ada. Baik dari segi budaya, pariwisata maupun pengetahuan.

“Tetapi yang paling penting adalah jangan melupakan fondasi atau akar Anda sendiri, yaitu Pageran Anda, adat dan tradisi Anda. Nilai-nilai yang ada di Pura Mangkunegaran akan menjadi landasan kita selama-lamanya, termasuk pembangunan kita,” jelasnya.

Bhre juga sangat senang karena dukungan Ganjar untuk Pura Mangkunegaran sangat luar biasa. Diharapkan Candi Mangkunegaran dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat bersinergi dalam berbagai kegiatan kebudayaan di masa mendatang.

“Saya sangat senang dan merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk bertemu dengan gubernur. Kami sangat senang dan berterima kasih atas dukungannya yang luar biasa. Kepercayaan dan dukungan beliau kepada kami untuk terus berkembang dan tentunya berharap Pura Mangkunegaran dapat bekerjasama dengan pemerintah provinsi kedepannya khususnya pada kegiatan budaya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bhre juga memediasi beberapa kegiatan di sekitar yang diselenggarakan oleh Pura Mangkunegaran. Diantaranya adalah Karnaval Warisan Malam 1 Suro yang dihentikan sementara dan dioperasikan secara terbatas selama pandemi Covid-19. Kemudian ada misi budaya yang dilakukan para penari Mangkunegaran untuk road show di tiga negara.

“Acara kita selanjutnya adalah upacara adat karnaval pada malam 1 Suro nanti pada 29 Juli nanti. Dalam beberapa bulan mendatang kami juga akan mengadakan roadshow ke misi budaya internasional bagi para penari kami untuk tampil di tiga negara. Jadi bulan ini kami akan ke Malaysia dan kami akan tampil di sana. Mereka tampil di Australia bulan depan dan Thailand berikutnya. Mohon doanya agar semuanya berjalan lancar dan lancar,” kata Bhre.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan keinginan KGPPA Mangkunegaran X Bhre Cakarahutomo untuk merevitalisasi keraton atau Candi Mangkunegaran sejalan dengan pemikirannya. Selain melestarikan dan mengembangkan budaya, revitalisasi Candi Mangkunegaran juga dapat membuka ruang publik untuk merasakan budaya Jawa, khususnya budaya keraton.

“Ini adalah jeda waktu. Dan saya senang karena Gusti Bhre ingin melakukan semacam revitalisasi keraton dengan seninya, dengan budayanya. Ia akan mengatur keadaan keraton saat ini agar bisa dikembangkan nanti,” dia berkata.

Mengenai perkembangan keraton, Ganjar mengatakan tarian Gusti Bhre sudah ditampilkan. Begitu juga dengan ide untuk mengembangkan batik lebih jauh sehingga memiliki corak yang lebih banyak. Dari sisi pariwisata, Ganjar memberikan ide untuk memasukkan kegiatan Makan malam bersama Raja dengan menu raja tua.

“Saya juga membantu dan mendukung ide-ide kreatif terkait pariwisata, budaya dan seni. Dalam konteks pariwisata, itu adalah penggunaan kastil. Itu idenya Makan malam bersama Raja. Ternyata meski tidak rutin, disepakati dilakukan kemarin. Jadi kalau itu bisa jadi paket wisata yang bagus,” jelasnya.

Untuk mendukung itu semua, Ganjar mendorong adanya ketertiban di kawasan keraton bagi wisatawan. Misalnya, zona mana yang tidak boleh dikunjungi atau dimasuki wisatawan dan zona mana yang diperbolehkan. Bahkan, dia mendorong wisatawan untuk merasakan bagaimana rasanya tinggal di istana.

“Kemudian puri dapat direvitalisasi dengan potensi yang ada dan menjelma menjadi kekinian dalam jalinan pariwisata, seni dan budaya. Wah, luar biasa,” kata Ganjar.

Harapannya, lanjutnya, akan ada acara dan paket wisata, bahkan sampai ke tingkat pendidikan dan pembukaan ruang publik di keraton untuk partisipasi masyarakat.

“Menurut saya, kraton dan desa sangat dekat, kemudian menjadi pusat budaya, pusat seni yang unggul,” kata Ganjar. (Teluk/Kegembiraan)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button