Kasus Covid-19 Meningkat, Kemenkes siapkan beberapa strategi
TEMPO.CO, jakarta – Kementerian Kesehatan menyampaikan sejumlah strategi yang dijalankan untuk menghadapi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia. “Menghadapi peningkatan kasus, ada beberapa rencana strategis yang kami siapkan bahkan laksanakan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam keterangannya, Kamis, 10 November 2022 di Jakarta.
Menurut Syahril, semua pasien yang dirawat karena terpapar Covid-19 akan dites sekuensing seluruh genom atau WGS. Hal ini untuk mengetahui apakah kasus Covid-19 yang dominan saat ini adalah varian XBB atau BQ.
Kemenkes, kata Syahril, juga akan bertambah pengujian dan penganiayaan B. dengan menyediakan reagen dan PCR assay dan mendukung aktivasi laboratorium yang ada. Selain itu, akan ada peningkatan kontrol dan pengawasan di bandara.
Baca Juga: PPKM Level 1 Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 7 November
“Nah, terkait kematian tentunya perlu diketahui keterkaitan antara varian baru dan peningkatan kasus. Kemudian dilakukan investigasi lebih dalam mengenai penyebab kematian, yang mungkin karena penyakit penyerta, usia atau pengaruh dari vaksin itu sendiri,” kata Syahril.
Syahril mengatakan, ada strategi percepatan dosis booster vaksin Covid-19 di akhir tahun sekaligus menerapkan PPKM Level 1. Menurutnya, secara psikologis masyarakat masih merasa perlu suntikan booster karena virus masih ada.
Selain itu, menurut Syahril, menjelang libur Natal dan Tahun Baru, pemantauan penggunaan aplikasi PeduliLinden di bandara atau tempat lain perlu diperkuat. “Untuk mengurangi risiko peningkatan kasus,” kata Syahril.
Departemen Kesehatan juga akan mendorong pemberlakuan peraturan tentang imunisasi wajib Covid-19, baik dasar maupun booster, bagi lansia, pejabat negara, dan pegawai BUMN/BUMD.
Sesuai surat edaran Mendagri, bupati/walikota wajib mewajibkan vaksinasi booster sebagai syarat memasuki fasilitas umum seperti perkantoran, pabrik, tempat wisata, restoran, pusat perbelanjaan dan mengintensifkan vaksinasi dosis ketiga.
Baca juga: Jokowi: Mungkin Pandemi Covid 19 Segera Berakhir
DINDA NATAYA BEGJANI
Source: news.google.com
