Kampung Bertema Tuli Kota Malang mengaku belum ada anggaran untuk tahun 2023 - WisataHits
Jawa Timur

Kampung Bertema Tuli Kota Malang mengaku belum ada anggaran untuk tahun 2023

Kampung Bertema Tuli Kota Malang mengaku belum ada anggaran untuk tahun 2023

WAKTU INDONESIA, MALANG – Nampaknya para pelaku usaha tema desa wisata di Kota Malang perlu “membelai”. Karena sejak pandemi Covid-19, mereka harus berjuang keras membangkitkan semangat pariwisata.

Namun kenyataannya, desa wisata tematik di Kota Malang pun saat ini dianggap ditangguhkan. Isa Wahyudi, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang, mencatat ada 7 kampung tematik yang dihentikan animasinya yakni tidak beroperasi lagi karena minimnya kunjungan wisatawan.

iklan

“Ada 23 kampung bertema di kota Malang. Bahkan, beberapa desa tematik mati suri dan tidak aktif lagi. Ada 7 desa tematik yang saat ini mati suri,” kata pria yang akrab dipanggil Ki Demang itu, Rabu (2/1/2023).

Ketujuh desa wisata bertema tersebut adalah: Desa Keramat Kasin, Desa Kuburan Londo, Desa Rolakku Indah, Desa Wisata Aeng Hamid Rusdi, Desa Lampuon, Desa Bambu Mewek dan Desa 1000 Topeng.

“Mereka hidup karena tidak ada pengunjung, sehingga warga tidak ada aktivitas,” katanya.

Sementara itu, dari 23 desa tematik, sekitar 10 di antaranya dianggap masih ada dan bertahan, antara lain Kampung Warna-Warni Jodipan, Kampung Tridi, Kampoeng Pusaka Kajoetangan, Kampung Budaya Poliwijen, Kampung Keramik Dinoyo, Kampung Tempe Sanan, Kampung Glintung, Kampung Gribig Keagamaan, dan Desa Terapi Hijau.

Sisanya dinilai menggembung dan mengempis. Sebut saja Desa Tembikar, Desa Putih hingga Desa Panawijen. Desa wisata bertema berjuang untuk bangkit dan berkembang di tengah desa wisata mati suri.

Ki Demang mengatakan tema desa wisata yang akhirnya berhasil bertahan berani berinovasi. Dimulai dari pengenalan konsep pendidikan hingga kerjasama dengan pelaku UMKM.

“Untuk itu pada tahun 2023 ini kita dorong seluruh kampung tematik di Kota Malang menjadi desa wisata berbasis pendidikan atau koperasi UMKM,” ujarnya.

Kota Malang tidak memiliki anggaran untuk desa wisata bertema

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi mengaku tak banyak yang bisa dilakukannya untuk mengembalikan citra desa bertema wisata.

Pasalnya, Pemerintah Kota Malang (Pemkot Malang) tidak memiliki anggaran pada tahun 2023 untuk mengembalikan keberadaan desa wisata tematik.

“Terus terang, kemampuan keuangan pemerintah daerah memang sangat terbatas. Ada prioritas yang diprioritaskan, seperti B. Pengembangan. Oleh karena itu, alokasi anggaran untuk desa tema tahun 2023 belum bisa dialokasikan,” ujarnya.

Dengan demikian, menurut Baihaqi, program pembinaannya sama seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga tidak ada dukungan anggaran untuk kegiatan desa wisata tematik di Kota Malang pada tahun 2023 nanti.

Ia berupaya menyiapkan anggaran tahun 2024 dengan mengumpulkan perkiraan kebutuhan pengembangan tema desa wisata di kota Malang.

Saat ini, pihaknya juga sedang mengusulkan untuk melibatkan perusahaan CSR di Kota Malang dalam pengembangan dan revitalisasi kampung tematik.

“Jadi saat ini kita hanya bisa mempromosikan desa bertema melalui media sosial dan berbagai kegiatan, itu kita gencarkan,” ujarnya.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di dalam Berita Google

Klik tautan ini dan jangan lupa untuk mengikutinya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button