4 Destinasi Wisata Sejarah di Bandung yang Cocok Dikunjungi 17 Agustus: Okezone Travel - WisataHits
Jawa Timur

4 Destinasi Wisata Sejarah di Bandung yang Cocok Dikunjungi 17 Agustus: Okezone Travel

KEPADANYA Untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus, Anda bisa mencoba mengunjungi empat tempat wisata bersejarah di Bandung.

Wisata sejarah di Bandung yang wajib dikunjungi sebenarnya cukup banyak. Namun, sedikit yang populer dan banyak dikunjungi, dari Gedung Sate hingga Gedung Merdeka.

Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat yang telah menjadi kota populer sejak zaman penjajahan Belanda.

Jelas, banyaknya bangunan bergaya Eropa di kota cantik ini mencerminkan sejarah panjang Bandung.

Destinasi wisata sejarah di Bandung juga beragam dan wajib dikunjungi saat liburan. apa pun? Berikut informasi lengkapnya.

1. Gedung negara

Gedung Sate merupakan destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan oleh wisatawan yang datang ke Bandung. Bangunan ini memiliki sejarah panjang sejak zaman penjajahan Belanda dan menjadi salah satu saksi sejarah kota kembang.

Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk Sistem Pendaftaran Warisan Nasional, gedung ini dibangun pada tahun 1920 oleh pemerintah Belanda.

Awalnya Gedung Sate ditujukan untuk Departemen Verkeer en Waterstaat atau Departemen Pekerjaan Umum dan Pengairan. Pos, telegeram dan pusat telepon juga dibangun di sisi timur gedung ini.

Pembangunan Gedung Sate merupakan bagian dari program pemerintah Belanda untuk memindahkan pusat militer Hindia Belanda dari kawasan Meester Cornelis Batavia (sekarang Jatinegara, Jakarta) ke Bandung.

Arsitek handal yang melahirkan desain mewah Gedung Sate adalah Ir. J Gerber dan timnya. Peletakan batu pertama gedung ini dilakukan oleh Johanna Catherine Coops, putri Walikota Bandung saat itu, B. Coops.

Setelah diresmikan, Gedung Sate diberi nama Gouvernements Bedrijven, atau Pusat Pemerintahan, dan digunakan sebagai kantor Biro Pekerjaan Umum. Ketika Jepang menguasai Nusantara, gedung ini digunakan untuk pemerintahan Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, gedung ini digunakan sebagai kantor Kementerian Pekerjaan Umum. Baru kemudian pada tahun 1980 resmi digunakan sebagai Kantor Pemerintah Jawa Barat hingga saat ini.

infografis

2. Monumen Lautan Api Bandung

Monumen Bandung Lautan Api tidak boleh ketinggalan dari daftar tempat wisata yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Bandung. Sesuai dengan namanya, monumen ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api pada tanggal 23 Maret 1946, ketika masyarakat Bandung berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan kemerdekaannya.

Sekitar 200.000 warga Bandung membakar rumah mereka sendiri selama 7 jam. Selanjutnya mereka pergi ke daerah pegunungan di selatan Bandung. Bandung tidak boleh dijadikan markas militer dalam Perang Kemerdekaan. Monumen ini terletak di bagian utara Alun-alun Tegalega.

Monumen Bandung Lautan Api diketahui memiliki tinggi 45 meter dengan 9 sisi. Dibangun pada tahun 1981 dengan desain oleh seniman kontemporer Sunaryo.

3. Gedung Merdeka

Gedung Merdeka di pusat kota Bandung menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika pada tanggal 18-24 April 1955.

Situs Kementerian Luar Negeri mengungkapkan bahwa gedung ini dibangun pada tahun 1895 dan menjadi tempat pertemuan elit Belanda, yang terdiri dari perwira dan pengusaha perkebunan teh.

Setelah kemerdekaan, gedung ini digunakan sebagai markas pemuda Indonesia di Bandung dalam menghadapi tentara Jepang.

Hingga akhirnya menjadi tempat konferensi bersejarah pada tahun 1955. Gedung Merdeka kini juga terkait erat dengan Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berdekatan.

Peresmian Museum KAA dilakukan oleh Suharto pada tanggal 24 April 1980. Upacara peresmian bertepatan dengan hari jadi KAA ke-25 di Bandung.

4. Jalan Braga

Tidak hanya gedung, wisata sejarah di Bandung juga bisa dilakukan dengan mengunjungi jalan legendaris dan terkenal yaitu Jalan Braga. Bahkan, nama jalan ini sudah digunakan sejak zaman penjajahan Belanda dan masih dipertahankan hingga saat ini.

Proporsi Braga dengan bangunan khas Eropa di sisi kanan dan kiri jalan. Sekitar tahun 1882 seorang Asisten Residen Belanda bernama Pieter Sitijhof memberi nama daerah ini Bragaweg.

Karena banyaknya bangunan indah di Jalan Braga, banyak wisatawan terutama tamu darat yang berasal dari China dan daerah Eropa lainnya datang ke Braga. Braga juga dikenal sebagai distrik elit dengan berbagai tempat hiburan dan kemewahan Eropa.

Source: travel.okezone.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button