Kamp Kreatif Pemuda UNESCO merayakan 50 tahun Konvensi Warisan Dunia - WisataHits
wisatahits

Kamp Kreatif Pemuda UNESCO merayakan 50 tahun Konvensi Warisan Dunia

Tahun ini, UNESCO Jakarta menjadi tuan rumah Kompetisi WH50 UNESCO – Produk Kreatif yang berlangsung dari Juli hingga September 2022 untuk merayakan ulang tahun ke-50 Konvensi Warisan Dunia.

Kompetisi ini mengajak para pengusaha muda kreatif dari seluruh Indonesia untuk menginisiasi dan menciptakan souvenir unik yang terinspirasi dari situs Warisan Dunia dan budaya lokal di Nusantara.

UNESCO Youth Creative Camp menyelenggarakan 50 tahun Konvensi Warisan Dunia YogyakartaUNESCO Youth Creative Camp menyelenggarakan 50 tahun Konvensi Warisan Dunia Yogyakarta, Foto: Sabrena/piknikdong

Momentum ini memberikan kesempatan yang sangat baik untuk memahami lebih dalam nilai-nilai universal luar biasa yang dimunculkan melalui Warisan Dunia.

Sebanyak 121 peserta, termasuk 61% perempuan dan 7 penyandang disabilitas, mengikuti rangkaian workshop teknis dan pembinaan hingga tahap akhir pemilihan 15 produk paling inovatif.

Kamp Kreatif Pemuda UNESCO di YogyakartaUNESCO Youth Creative Camp di Yogyakarta, Foto: Sabrena/Piknikdong

Para finalis berkumpul di Borobudur dan Yogyakarta, 1-3 September 2022, untuk UNESCO Youth Creative Camp, di mana mereka bertemu dengan kurator dari situs Warisan Dunia, pakar desain produk dan pengembangan proyek, perusahaan kreatif, dan menghadiri tur ruang artistik. .

Rangkaian acara Youth Creative Camp ditutup dengan upacara penutupan sekaligus pengumuman pemenang kompetisi pada Malam Penghargaan UNESCO Youth Creative Camp Awards, 3 September 2022 di Hotel Burza, Yogyakarta.

Juara 1 diraih oleh Jemi Nikolaus Rahangiar dari Semarang dengan produk Fundanusa-nya, produk Tote Bag menarik yang dibuat dari potongan quilt dan dihias dengan gambar 3 situs warisan dunia yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Subak Bali yang digambar menggunakan teknik stensil.

Sementara itu, Dheni Nugroho dari Yogyakarta menempati posisi kedua dengan produk Dompet Heritage yaitu dompet kecil untuk menyimpan uang tunai dan kartu dengan menggunakan kulit bekas.

Desain dompet Heritage ini terinspirasi dari lanskap Warisan Dunia kawasan candi Borobudur dalam bentuk siluet.

Posisi ketiga diraih oleh Jessie Setiawati dari Semarang dengan produk Heritage Travel Journal, yaitu buku jurnal yang dapat digunakan kembali yang bertujuan untuk menyajikan sejarah Situs Warisan Dunia di Indonesia melalui halaman yang berisi konten informatif seperti sejarah situs, peta situs, wilayah, nilai. universal yang luar biasa yang menjadikannya warisan dunia.

“Acara ini sangat menginspirasi, berkat mentor dan juri yang sangat mumpuni yaitu Eugenio Hendro, Mirza Aditya dan Sally Kailola.

Mereka memandu kami melalui proses pengembangan produk, termasuk desain, strategi pemasaran, dan masalah dampak lingkungan.–”

kata Ameliya Rosita, finalis kompetisi WH50 – yang berasal dari Jakarta.

Dalam kompetisi ini, Ameliya membawakan RemiKu yang merupakan permainan kartu keluarga dengan konten edukasi tentang Hutan Hujan Sumatera, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

“Warisan Dunia adalah konsep yang paling baik dipahami melalui pengalaman langsung.

Dengan mempelajari dan memaknai nilai situs warisan melalui kontes kreatif ini, kami berharap pengusaha muda Indonesia akan merasa lebih dekat dengan situs Warisan Dunia.

kata Moe Chiba, kepala unit budaya UNESCO Jakarta – tim Kita Muda Kreatif.

Puni Anjungsari, National Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, mengatakan:

“Indonesia memiliki warisan budaya yang melimpah. Apalagi jumlah anak muda di Indonesia mencapai hampir seperempat dari total jumlah penduduk.

Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk mendukung pemerintah dalam melestarikan dan menggali potensi budaya tanah air, sekaligus memanfaatkan generasi muda untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi baru di masa depan.

Tentunya kita berharap dengan mendorong terciptanya peluang ekonomi kreatif bagi generasi muda, dapat memberikan efek domino positif terhadap budaya dan perekonomian daerah – serta sentuhan multi sektor (budaya, sosial, ekonomi dan keuangan). –.”

Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2021, Indonesia memiliki lebih dari 1200 warisan budaya takbenda, lebih dari 1600 cagar budaya dan 439 museum.

Lebih lanjut, menurut data BPS, lebih dari 14,4% generasi muda di Indonesia masih berada dalam kelompok pengangguran.

Kompetisi ini bertujuan untuk mendukung pengembangan produk terkait Warisan Dunia untuk peluang mata pencaharian lokal.

Dengan dukungan Jepang dalam “Membimbing dan Memperkuat Sinergi Antar Jejaring Sains di Kawasan Asia Pasifik” dan Citi Foundation melalui program Kita Muda Kreatif, kesempatan ini menjadi peluang bagi para wirausahawan muda untuk memberdayakan diri melalui kegiatan pengembangan komersial dalam rangka melestarikan budaya dan alam.

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button