Jangan hancurkan pariwisata yang meningkat - WisataHits
Jawa Barat

Jangan hancurkan pariwisata yang meningkat

BOGOR, investor.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan polemik kebijakan menaikkan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo menjadi Rp 3,75 juta menghidupkan kembali kerugian pariwisata di Indonesia.

Hal itu dikatakan Sandi di sela-sela menghadiri Gowes sebagai bagian dari PHRI Bike Tour 2022 di Tugu Kujang, Kota Bogor, Sabtu (78/6/2022).

Ia menilai pariwisata di Indonesia saat ini sedang naik daun dan mampu menopang perekonomian nasional yang saat ini tumbuh 10 persen, dan perintah Presiden Joko Widodo kondusif untuk situasi pariwisata saat ini, aman, nyaman dan menyenangkan untuk menjaga wisatawan dan pariwisata. aktor.

Terkait kebijakan menaikkan tarif masuk Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo menjadi Rp 3,75 juta, yang memicu protes dan demonstrasi oleh para pemangku kepentingan pariwisata dari Manggarai Barat, Sandi melihat hanya ada kesalahpahaman di beberapa kalangan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan PHRI, ini akan kita kejar dengan komunikasi publik yang lebih baik, sosialisasi dan edukasi, serta konservasi untuk pemulihan ekonomi yang mudah,” kata Sandi.

Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandi mengatakan, kebijakan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo hingga saat ini belum berubah namun tetap di angka Rp 3,75 juta.

“Jangan biarkan turbulensi mematahkan narasi revitalisasi pariwisata kita. Jelas ekonomi kita meningkat menjadi 10% karena pariwisata. Kita tidak boleh membangun narasi positif kita,” kata Sandi.

Dalam hal kebangkitan pariwisata, Sandi mengatakan Indonesia saat ini menempati peringkat ke-32 dari total 117 negara di dunia, berdasarkan laporan Travel & Tourism Development Index 2021 yang dirilis pada Mei 2022.

“Kita bisa menyalip Thailand (36) di peringkat 32, sekaligus negara yang berhasil menangani Covid-19. Jangan sampai negara ini tercemar karena tidak memahami kebijakan konservasi dan ekonomi secara bersama-sama,” kata Sandi lagi.

Untuk itu, lanjut Sandi, polemik tarif kawasan Komodo dapat disosialisasikan dengan baik ke depannya. Bagaimana pemerintah dapat membuat informasi mudah dicerna dan dipahami oleh wisatawan dan pemangku kepentingan pariwisata di Labuan Bajo dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penerbit: datang ([email protected])

Source: investor.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button