Pembalasan Pariwisata di Bantul Pansela Tidak Meningkat, Bupati: Jangan Biarkan Bantul Tenang dengan Wisatawan - WisataHits
Yogyakarta

Pembalasan Pariwisata di Bantul Pansela Tidak Meningkat, Bupati: Jangan Biarkan Bantul Tenang dengan Wisatawan

Pembalasan Pariwisata di Bantul Pansela Tidak Meningkat, Bupati: Jangan Biarkan Bantul Tenang dengan Wisatawan

Harianjogja.com, BANTUL — Pembatalan kenaikan pajak wisatawan di kawasan pantai selatan (pansela) Bantul tahun ini datang karena Pemkab Bantul tidak ingin kehilangan pendapatan dari kunjungan wisatawan.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengakui, Pemkab berencana menaikkan tarif pansela dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per orang.

Rencana tersebut awalnya memandang ekonomi makro sebagai tidak ada guncangan. Namun, setelah terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), hal ini berdampak pada inflasi.

DIDUKUNG: Jalan Gambiran Jogja yang sempit tidak diperbolehkan untuk parkir

“Kenaikan harga BBM juga akan mempengaruhi kenaikan biaya transportasi. Jika harga transportasi naik, biayanya Perjalanan studi, Piknik, biaya wisata semakin meningkat, sehingga berdampak pada penurunan wisatawan dapat terjadi. Kami tidak mau itu,” kata Halim, Senin (12/9/2022).

BACA JUGA: Bantul perkirakan Rp 4,5 miliar untuk warga yang belum mendapatkan kesejahteraan BBM

Menurut Halim, jika tempat wisata di Bantul kosong akan berdampak lebih besar pada pendapatan ekonomi masyarakat sekitar tempat wisata yang menggantungkan mata pencahariannya dari sektor pariwisata.

“Jika jumlah wisatawan berkurang, maka masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya di dekat tempat wisata akan terkena dampak penurunan wisatawan tersebut,” katanya.

Ia ingin mengerem agar daya beli masyarakat tidak turun terlalu rendah. Pasalnya, daya beli masyarakat yang rendah, termasuk rendahnya daya beli sektor pariwisata, membuat wisatawan enggan berkunjung ke Bantul. “Makanya kenaikan pajak [pansela] kami batalkan,” kata Halim.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan, bersama pertanian dan industri, menurut Halim, karena memberikan kontribusi produk domestik bruto (PDRB) regional tertinggi di Bantul.

Sebelumnya, Halim menjelaskan arah pembangunan pada tahun 2023 akan lebih difokuskan pada tiga sektor yaitu sektor industri, pertanian dan pariwisata, karena ketiga sektor tersebut menempati tiga besar PDRB Bantul dan memiliki jumlah penduduk Bantul yang besar serta mendominasi penyerapan tenaga kerja.

Selain itu, ketiga sektor tersebut juga memiliki daya dukung yang tinggi, baik oleh pemerintah Pemkab Bantul maupun pemerintah daerah DIY, maupun pemerintah pusat, yang dengan pembangunan berkelanjutan akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya akan bermuara pada kebaikan bersama.

Halim menambahkan, sektor pariwisata, selain objek wisata utama seperti Pantai Parangtritis, dapat menjadi magnet bagi 3,5 juta wisatawan setiap tahunnya.

Kreativitas masyarakat Bantul mampu menghadirkan objek wisata baru yang dilakukan oleh kelompok masyarakat dengan puluhan destinasi wisata berbasis masyarakat atau Pariwisata Berbasis Masyarakat (CBT).

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button