Inilah pengalaman mahasiswa UNS mengajar BIPA di Thailand
SOLO, Suaramerdeka-solo.com – Mengajar bahasa Indonesia sekilas sudah menjadi hal yang lumrah dan meluas. Tetapi bagaimana jika Anda mengajarkan materi di sekolah di Thailand, di mana mayoritas siswa tidak mengerti bahasa Inggris atau Melayu?
Hal itu tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Aldi Dwi Saputra, mahasiswa program magister pendidikan bahasa Indonesia, FKIP, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Ia berbagi pengalaman mengajar Bahasa Indonesia kepada Penutur Asing (BIPA) di Fatoni University, Thailand.
Aldi mengatakan kegiatan pengajaran BIPA di Universitas Fatoni dilakukan secara online selama 6 bulan. Namun, pada Juli 2022, kegiatan tersebut dilakukan secara offline sebagai bagian dari program UNS Global Challenge.
Baca Juga: Alumni FMIPA UNS Raih Beasiswa Sains Dexa Award 2022
Aldi telah lulus program UNS Global Challenge yang diselenggarakan oleh Unit Kerja Sama dan Layanan Internasional UNS.
Ia berkoordinasi dengan Fatoni University hingga universitas di Thailand mengeluarkan Letter of Acceptance (LoA) untuk mengajar tatap muka selama seminggu.
Pengalaman penting bagi Aldi adalah ketika diminta mengajar siswa SMA di Sekolah Salihiyah. Dia harus memutar otak karena murid-muridnya tidak bisa berbahasa Melayu atau Inggris.
Aldi kemudian menerapkan metode field trip. Siswa diajak untuk menjelajahi daerah setempat, mengunjungi tempat-tempat wisata dan membeli bahan makanan lokal.
Baca Juga: Sambutan Rektor UNS Dorong Timnas CP Di Setiap Pertandingan
“Dengan memanfaatkan kearifan lokal daerah Pattani, belajar bahasa Indonesia dasar seperti mengenal, menyapa dan membeli menjadi lebih mudah dan menyenangkan,” kata Aldi.
Source: solo.suaramerdeka.com
