Indonesia siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U20

JAKARTA (ANTARA) – Indonesia kembali mendapat kepercayaan untuk menjadi tuan rumah pesta olahraga besar. Setelah berkali-kali sukses menjadi tuan rumah pesta olahraga multidisiplin, tak lama kemudian Indonesia menjadi ajang para pesepakbola muda berlomba-lomba menjadi yang terhebat, yakni Piala Dunia U20.

Acara yang berlangsung setiap dua tahun ini sebenarnya seharusnya berlangsung pada tahun 2021. Namun, pandemi COVID-19 memaksa FIFA membatalkan turnamen tersebut dan memberikan Indonesia hak untuk menyelenggarakan Piala Dunia U20 setelah Indonesia diberikan hak menjadi tuan rumah ajang tersebut pada Oktober 2019.

Sukses sebagai tuan rumah akan terasa hampa jika timnas Indonesia tidak meraih hasil terbaik di Piala Dunia U20. Oleh karena itu, sejumlah kebijakan dan program telah dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung keberhasilan ganda sebagai penyelenggara dan berhasil dalam kinerja.

Jalan panjang persiapan tim

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar pemusatan latihan (TC/Training Camp) di Stadion Madya, Jakarta sejak Agustus 2021 untuk mempersiapkan tim berlaga di Piala Dunia U20. Pada tahap ini, total 72 pemain dipilih oleh pelatih Shin Tae Yong dan jajarannya untuk mengikuti TC.

Pada November 2021, PSSI kemudian memboyong para pemain timnas U18 ke TC di Turki. Sebanyak 36 pemain dibawa ke Turki untuk pertandingan latihan bersama Antalyaspor U18, Alanyaspor U18 dan Mamakoto FC Gambia.

Setelah fase tersebut, PSSI melakukan TC berikutnya di Korea Selatan pada Maret hingga April 2022. Kali ini, Shin membawa 40 pemain untuk berlatih dan berlatih bersama sejumlah klub.

Pada Juli 2022, timnas yang bersiap mengikuti Piala Dunia U20 didukung PSSI di Piala AFF U19. Sayangnya, di ajang antarnegara Asia Tenggara itu, mereka tidak bisa meraih sukses karena selisih gol melawan Vietnam dan Thailand di babak penyisihan grup, sehingga tidak berhak lolos ke babak semifinal.

Setelah mengikuti Piala AFF U19, Timnas U20 Indonesia berpartisipasi sebagai tuan rumah pada kualifikasi Piala Asia U20 pada September 2022. Tim besutan Shin meraih hasil positif dengan menjuarai babak kualifikasi Piala Asia U20 2023 berkat kesuksesan mereka di Grup F.

Pada Oktober hingga November 2022, PSSI kembali menggelar pemusatan latihan di Eropa, kali ini selain Turki, Spanyol juga akan menjadi tempat para pemain muda skuat Garuda Nusantara.

Selain pemusatan latihan, para pemain berkesempatan berlatih pertandingan dengan berbagai lawan seperti Timnas Turki U20, Moldova, Antalyaspor U20, Slovakia U20, dan Prancis U20.

Upaya memperkuat tim dengan pemain keturunan

Upaya PSSI memperkuat tim juga terlihat dari perjuangan mereka mencari pemain junior agar bisa masuk dalam pertahanan timnas di Piala Dunia U20. Langkah ini sama sekali tidak bertujuan untuk mengurangi bakat pemain lokal, tetapi untuk memaksimalkan semua peluang untuk meraih kesuksesan di pentas dunia.

Hal tersebut datang atas permintaan pelatih Shin yang telah mengusulkan beberapa nama pemain keturunan Indonesia untuk memperkuat timnya.

“Saya menyerahkannya hari ini. Ketua Umum PSSI sudah bilang akan membantu mempercepat prosesnya,” kata Shin usai memimpin sesi latihan timnas di Jakarta, 30 Agustus 2022.

“Kami sedang melaporkan rencana yang diminta pelatih. Ada tujuh pemain yang bisa kami turunkan, semuanya dari Belanda,” kata Ketua PSSI Mochamad Iriawan pada 8 September 2022.

Hingga Oktober 2022, ada tiga nama calon pemain naturalisasi yang dirilis PSSI ke publik. Ketiga pemain asal Belanda tersebut adalah Justin Hubner, Ivar Jenner dan Rafael Struick.

Hubner merupakan bek tengah berusia 19 tahun yang saat ini membela Wolverhampton Wanderers U21, Jenner merupakan gelandang berusia 19 tahun yang saat ini memperkuat Utrecht U21, sedangkan Struick tercatat sebagai pemain dari ADO Den Haag. Dari ketiga pemain tersebut, Struick menjadi satu-satunya pemain yang pernah mengenakan seragam merah putih timnas, setelah juga dipanggil dan dimainkan oleh Shin dalam pertandingan persahabatan melawan Slovakia di Eropa November lalu.

Kehadiran pemain keturunan atau naturalisasi Indonesia tentu bukan jaminan timnas bisa meraih target lolos melalui babak penyisihan grup.

Namun setidaknya keberadaan mereka memberi Coach Shin lebih banyak kesempatan untuk menggunakan taktiknya dan, pada akhirnya, meningkatkan peluang mendapatkan hasil positif saat menghadapi lawan yang lebih kuat di atas kertas.

Dapatkan dukungan dari FIFA dan komunitas sepakbola

Mengajukan tawaran menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, Indonesia relatif mulus terpilih pada pertemuan Dewan FIFA di Shanghai, China. Satu-satunya rival Indonesia saat itu adalah Peru yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2005.

Setelah Thailand dan Myanmar mundur dari pencalonan, kerja sama Bahrain, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab juga tidak berlanjut. Begitu pula Brasil yang sebelum pengumuman itu kemudian memutuskan mundur untuk memberi jalan bagi Indonesia.

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa saat itu Indonesia diakui oleh FIFA dan komunitas sepak bola internasional mampu menyelenggarakan turnamen sepak bola kelas dunia dengan baik.

Sayangnya, pada Oktober 2022, tragedi Kanjuruhan terjadi di Kabupaten Malang. Tragedi yang memakan banyak korban jiwa sempat memunculkan spekulasi pembatalan Piala Dunia U20.

Tapi itu tidak terjadi. Menyusul kunjungan resmi Presiden FIFA Gianni Infantino kepada Presiden Joko Widodo pada 18 Oktober lalu, disepakati Piala Dunia U20 2023 tetap berjalan sesuai rencana.

Dalam kesempatan itu juga, Infantino mengatakan pasca tragedi Kanjuruhan, Piala Dunia U20 bisa membuktikan kemampuan Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan.

“Kami dapat menyampaikan gambaran bahwa Indonesia bukan hanya negara yang mengalami kejadian di stadion, tetapi negara dengan visi yang melihat ke masa depan di mana generasi muda mencintai sepak bola dan membawa olahraga ini ke kancah dunia,” ujar Infantino. setelah bertemu dengan Jokowi.

Dalam kunjungannya, Infantino juga melakoni pertandingan persahabatan yang dihadiri Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Laga tersebut merupakan permintaan dari Infantino sebagai simbol harapan agar sepak bola nasional tidak berhenti total pasca tragedi Kanjuruhan.

Sebulan kemudian, saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 pada November 2022, Infantino kembali ke Indonesia sebagai tamu undangan.

Saat itu, Infantino mengungkapkan kekagumannya terhadap pesona pariwisata di Indonesia sebagai undangan, selain mempromosikan Piala Dunia di Qatar.

Mempercepat renovasi sarana olahraga dan penunjang

Ajang turnamen kelas dunia jelas membutuhkan fasilitas kelas dunia. Karena itu, pemerintah melalui sejumlah kementerian dan lembaga mendorong renovasi venue olahraga dan pendukungnya untuk Piala Dunia U20.

Stadion yang akan menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia U20 ini telah ditetapkan menjadi tuan rumah event tersebut di enam stadion yakni Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo, Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Jakabaring Palembang dan Kapten I Wayan Dipta. Stadion Gianyar Bali.

Dari enam stadion tersebut, beberapa stadion perlu direnovasi untuk dijadikan arena pertarungan kelas dunia. Karena itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja cepat memperbaiki stadion-stadion tersebut.

Masalah akses ke stadion juga akan dibahas. Kota Surabaya dengan Gelora Bung Tomo-nya kini telah menambah jalan tol menuju stadion. Langkah ini dipuji oleh FIFA yang melakukan inspeksi pada September 2022.

Akses penyandang disabilitas di Stadion Gelora Bung Tomo juga sudah diperbaiki. Ini akan memudahkan pemirsa difabel untuk menonton pertandingan.

Selain Kementerian PUPR, pihak lain juga sedang melakukan upaya renovasi, seperti Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Solo yang akan melakukan pekerjaan rumput di Stadion Manahan. Selain rumput, Dispora Kota Solo juga akan mengerjakan pekerjaan lain seperti; B. dudukan media, toilet cacat, perbaikan toilet, penambahan pengawasan video dan pemasangan karpet anti selip.

Di Sumsel, Pemprov Sumsel membentuk panitia persiapan Piala Dunia U20 Desember lalu. Tugas panitia adalah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan, seperti aspek transportasi, keamanan dan kenyamanan bagi tim peserta.

Upacara pembukaan yang luar biasa

Harapan akan semaraknya pembukaan Piala Dunia U20 juga bisa dimunculkan setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengumumkan pembukaan acara akan dirancang oleh sosok kreatif Wishnutama Kusubandio.

Pada edisi-edisi sebelumnya, pembukaan Piala Dunia tingkat yunior biasanya berbanding terbalik dengan upacara pembukaan Piala Dunia tingkat senior yang seringkali disajikan dengan begitu anggun dan megah.

Mantan Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Wishnutama sendiri sudah memiliki segudang pengalaman dalam menangani event-event yang boros. Selain pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 yang mungkin masih diingat publik, Wishnutama juga berhasil merencanakan jamuan makan malam yang luar biasa pada KTT G-20 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Bali, November lalu.

Zainudin yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Piala Dunia FIFA U-20 Indonesia 2023 (INAFOC) mengatakan, meski FIFA belum mengetahui upacara pembukaan Piala Dunia U-20, Indonesia langsung mengajukan permintaan khusus. kepada Presiden FIFA Infantino.

Zainudin juga menyampaikan bahwa Indonesia telah menyepakati upacara pembukaan Piala Dunia U20 yang semarak sesuai permintaan Presiden Jokowi kepada Infantino.

Upacara pembukaan Piala Dunia U20 dipastikan tidak akan sehebat pembukaan Piala Dunia Qatar tahun 2022 sebagai perbandingan terdekat. Namun, tidak berlebihan jika kita berharap upacara pembukaan acara ini menjadi kenangan bagi para pemain muda internasional yang telah datang, juga bagi masyarakat Indonesia pada umumnya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia siap mengembalikan kepercayaan menjadi tuan rumah Piala Dunia U20

Source: news.google.com