IA-ITB Kenalkan Dua Hal Besar di W20 Toba Summit
KedaiPena.Com – Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) menghadiri Women 20 (W20) Summit, sebuah acara internasional di Danau Toba. KTT W20 tahun ini akan diselenggarakan pada 19-21 Juli 2022 di Parapat, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Pada acara ini, IA-ITB tanpa pamrih memperkenalkan Tobaverse, sebuah platform metaverse Danau Toba yang memungkinkan semua pihak untuk menjelajahi kawasan Danau Toba secara 3D. Tobaverse sendiri merupakan hasil kerjasama IA-ITB dengan Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (PBODT), juga dalam rangka percepatan pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba.
“Banyak manfaat yang bisa diraih melalui platform Metaverse Danau Toba ini. Selain memudahkan peneliti untuk melihat lebih jelas konfigurasi kontur baik di permukaan maupun di bawah permukaan, masyarakat dan pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan juga dapat membuat desain kontur nyata kawasan Danau Toba. Belum lagi game-game yang berbeda seperti yang ada di game 3D bisa dimainkan di Tobaverse,” kata Gembong Primadjaja, Ketua Umum Pengurus Pusat IA-ITB hari ini.
Metaverse sendiri merupakan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) yang memungkinkan individu berinteraksi secara virtual dengan orang lain.
Selain itu, Metaverse identik dengan simulasi dunia nyata manusia yang diimplementasikan di dunia maya atau web. Tobaverse IA-ITB merupakan Metaverse Indonesia asli pertama yang diluncurkan di Indonesia.
“Langkah nyata dan cepat yang kita kerjakan bersama antara BPODT dan IA-ITB. Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan IA-ITB, dimana tidak hanya para profesional ilmu komputer yang mengerjakan kegiatan ini, tetapi juga desainer, arsitek, insinyur sipil dan juga ahli geologi berpartisipasi dalam kegiatan ini,” tambah Jimmy Panjaitan, Presiden Direktur BPODT.
Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) menghadiri Women 20 (W20) Summit, sebuah acara internasional di Danau Toba. KTT W20 tahun ini akan diselenggarakan pada 19-21 Juli 2022 di Parapat, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara | Foto: Spesial
Tobaverse menggabungkan berbagai teknologi sensor untuk menciptakan metaverse yang dapat digunakan tidak hanya sebagai alat pemasaran tetapi juga sebagai alat desain dan penelitian.
Danau Toba dikenal sebagai destinasi para penjelajah kelas dunia. Ini karena letusan besar sekitar 74.000 tahun yang lalu tercatat sebagai letusan terbesar dalam 2 juta tahun terakhir. Oleh karena itu, di kawasan sekitar Danau Toba, berbagai struktur batuan yang tersembunyi di dalam tanah mudah terlihat.
Saat ini kawasan Danau Toba dan sekitarnya merupakan kawasan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Berbagai penelitian telah dilakukan sehubungan dengan perkembangan sejarah dan ilmu pengetahuan Danau Toba. Tobaverse berperan aktif dalam pengembangan dan pemeliharaan geopark di kawasan Danau Toba.
Melalui Tobaverse kita juga bisa melihat berbagai simulasi iklim dan kondisi alam di kawasan Danau Toba. Hal ini penting mengingat kedalaman Danau Toba sangat bervariasi, mencapai hingga 500m di bawah permukaan air. Selain itu, kecelakaan kapal juga cukup sering terjadi di Danau Toba. Dengan Tobaverse, parameter iklim dapat dimasukkan untuk menyesuaikan jalur kapal dengan kondisi alam.
“Partisipasi publik, saling mendukung dan kontribusi diperlukan untuk pengembangan Tobaverse ini. Karena Tobaverse ini tidak hanya meningkatkan sektor pariwisata tetapi juga pendidikan dan penjelajahan alam Indonesia,” kata Bubi Sutomo, Ketua Tim Metaverse IA-ITB.
KTT W20 sendiri dihadiri oleh delegasi dari 20 negara anggota, perwakilan dari kedutaan dan perwakilan dari berbagai asosiasi perempuan internasional dan nasional. Sejumlah selebriti juga akan hadir dalam acara tersebut antara lain aktris Anne Hathaway, Melinda French, Ratu Yordania Rania Al-Abdullah hingga Ratu Belanda Máxima Zorreguieta Cerruti.
Pada KTT W20, IA-ITB juga meluncurkan Indonesian Women’s Center (IWC) yang akan didirikan di 22 negara. IWC sendiri merupakan semacam marketing hub yang menghubungkan berbagai usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia dengan pasar dunia.
“Semua kebutuhan luar negeri dapat bersumber di Indonesia melalui IWC, dan para pengusaha dan profesional Indonesia dapat dengan mudah memasarkan produk dan jasa mereka ke luar negeri. IWC ini juga merupakan warisan terpenting Indonesia sebagai presidensi G20, karena IWC tidak hanya bersifat sementara seperti pameran, tetapi cenderung permanen, sehingga dapat terus digunakan oleh masyarakat dunia, khususnya anggota G20. ‘ tambah Gembong Primajaja.
Laporan: Muhammad Luthfi
Source: www.kedaipena.com
