Tingkatkan pariwisata, investasi kuartal II NTB on track
Mataram, Gatra.com Amanat Presiden Joko Widodo adalah mengembangkan tiga kawasan wisata yang masuk dalam daftar 10 Kawasan Strategis Nasional Pariwisata, yaitu Mandalika di Nusa Tenggara Barat, selain Borobudur di Jawa Tengah dan Danau Toba di Sumatera Utara.
Pengembangan kawasan wisata Mandalika juga merupakan salah satu upaya nonstop untuk membuka pintu investasi di NTB sebesar-besarnya. Pemprov NTB menawarkan karpet merah bagi investor yang datang ke NTB.
“Selamat datang” para investor ini dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan – inilah trigger atau entry point bagi investor sekaligus membangun NTB yang lebih gemilang.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB H Mohammad Rum mengatakan, banyak capaian yang telah diraih di bidang penanaman modal di bawah kepemimpinan Gubernur-Letnan Gubernur NTB Zul-Rohmi.
Banyaknya investasi baru di NTB, pembentukan Satgas Penanaman Modal Daerah dan penyelesaian berbagai permasalahan investasi di NTB merupakan indikator keberhasilan investasi.
“Target realisasi investasi yang ditetapkan BKPM RI untuk Provinsi NTB tahun 2022 sebesar Rp18,5 triliun, sedangkan target RPJMD Provinsi NTB tahun 2022 sebesar Rp15,4 triliun. Dan hingga triwulan II yang berakhir Juni 2022, realisasi investasi Januari-Juni 2022 telah mencapai Rp 10,53 triliun atau 56,92% dari target nasional 2022 dan 68,25% dari target RPJMD 2022, kata Rum di Mataram. Senin (19.9).
Rum mengatakan, mencapai realisasi investasi NTB yang on track, bahkan melampaui target saat ini, baik secara nasional maupun RPJMD, bukanlah perkara mudah.
Pencapaian target realisasi penanaman modal untuk Provinsi NTB melalui komunikasi yang komunikatif dan intensif dapat mencairkan komunikasi dan kemacetan permasalahan penanaman modal di daerah. Komunikasi aktif dengan pemangku kepentingan terkait, khususnya Departemen Penanaman Modal/BKPM RI, merupakan kunci keberhasilan perkembangan investasi di NTB.
“Dengan iman yang kuat, ketekunan dan kerja yang tulus, tidak ada yang tidak mungkin. Pola kerja yang efektif dan efisien dapat berdampak positif bagi kemajuan dan kemandirian masyarakat NTB dalam penyelenggaraan Gemilang NTB,” ujar mantan Kepala BPBD NTB ini.
Source: www.gatra.com
