Gubernur Khofifah optimistis dua jembatan di Trenggalek akan mempermudah akses menuju pusat ekonomi baru tersebut - WisataHits
Jawa Timur

Gubernur Khofifah optimistis dua jembatan di Trenggalek akan mempermudah akses menuju pusat ekonomi baru tersebut

Gubernur Khofifah optimistis dua jembatan di Trenggalek akan mempermudah akses menuju pusat ekonomi baru tersebut

Selasa, 24 Januari 2023 | 21:21 WIB

| penulis :

Buku catatan : tobari

Surabaya, InfoPublik – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan kembali dua Jembatan Bailey yang dibangun karena sebelumnya terputus.

Keduanya berada di wilayah Kabupaten Trenggalek yaitu Jembatan Mukus di Desa Sawahan, Kec. Watulimo dan Jembatan Bendoroto di Desa Bendoroto Bangun, Kec. Kunjungan pada Senin (23/01/2023).

Langkah cepat Gubernur Khofifah merupakan bukti dukungannya terhadap pembangunan bandara komersial baru di Kabupaten Kediri.

Pasalnya, keberadaan bandara tersebut akan memudahkan koneksi ke Trenggalek dan akses ke titik-titik wisata.

Selain itu, Jembatan Mukus yang baru dibangun terletak di Desa Sawahan yang dikenal sebagai sentra produksi durian. Harapannya, kedua jembatan ini, khususnya Jembatan Mukus, bisa menjadi penghubung pusat ekonomi baru di Trenggalek.

“Destinasi wisata yang menjadi kekuatan Trenggalek insya Allah akan menjadi bagian penting dari kemampuan menjalin hubungan antar pusat ekonomi baru di Kabupaten Trenggalek,” ujarnya di Desa Sawahan, Cab Trenggalek, Senin (23/1). /2023). ).

“Pak Bupati Trenggalek sedang menyiapkan program strategis, misalnya jika bandara di Kediri selesai maka konektivitasnya tidak hanya nasional tapi internasional. Tentunya kebutuhan untuk menemukan pariwisata yang strategis akan dibutuhkan ketika bandara selesai dibangun. Kami juga sedang menggarap jalan tol dari Kediri hingga Tulungagung yang akan mempercepat jarak tempuh ke Trenggalek,” lanjutnya.

Pada peresmian jembatan yang ditandai dengan pemotongan untaian melati dan penandatanganan prasasti tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasinya atas inisiatif warga Desa Sawahan untuk membangun jembatan darurat dari bambu agar akses tidak terputus sama sekali.

Disebutkan, usai menyaksikan video jebolnya Jembatan Bailey, Gubernur Khofifah mengaku sangat terpukul dan langsung menghubungi Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin untuk menindak lanjuti pembangunan jembatan yang hancur tersebut. Kedua jembatan itu selesai pada 21 Desember 2022.

“Kalian semua ada di video yang saya terima, kalian semua bergotong royong membangun jembatan bambu. Setelah melihat videonya, saya meneruskannya ke Bupati dan langsung mengirimkan tim dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jatim agar pembangunan bisa dipercepat dan selesai pada 21 Desember 2022,” ujarnya.

Gubernur Khofifah kemudian berpesan kepada seluruh warga Desa Sawahan dan Bendoroto untuk bersama-sama menjaga kedua jembatan Bailey yang telah diresmikan tersebut. Selain itu, kedua jembatan ini merupakan infrastruktur penting yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari warga.

“Saya mohon bantuannya untuk dijaga dan dirawat karena ini adalah infrastruktur yang dibutuhkan untuk menghubungkan satu desa dengan desa lain dan antar kegiatan masyarakat, baik itu ekonomi, pendidikan, sosial dan lain-lain. Ini demi kepentingan kita bersama,” ujarnya.

Gubernur Khofifah berharap dengan dibangunnya kembali kedua jembatan tersebut dapat memberikan akses yang cepat dan aman bagi masyarakat di desa terdampak. Baik itu akses kebutuhan sehari-hari, ekonomi atau bahkan pendidikan.

Usai meresmikan dan meninjau jembatan yang baru diresmikan itu, Gubernur Khofifah menyempatkan diri melintasi jembatan bambu yang dibangun warga pasca banjir.

Sebelumnya, pada 10 Januari 2023, Gubernur Khofifah meresmikan dua jembatan benteng di Kabupaten Pacitan yang terputus akibat banjir dan tanah longsor, yakni Jembatan Kembang di Desa Kembang dan Jembatan Gandu di Desa Wonodadi Kulon.

Jembatan Mukus menghubungkan Dusun Krajan dan Winong, Desa Sawahan dan Kecamatan Watulimo serta akses jalan alternatif Prigi – Munjungan. Jembatan ini memiliki dimensi panjang 27 meter, lebar 3,5 meter dan daya dukung 10 ton.

Sedangkan Jembatan Bendoroto-Bangun menghubungkan Desa Bendoroto Kecamatan Bendoroto dengan Desa Bangun Kecamatan Bendoroto. Dengan dimensi panjang 24 meter, lebar 3,5 meter dan kapasitas angkat yang sama yaitu 10 ton.

Kedua jembatan ini merupakan pintu gerbang utama bagi masyarakat, baik dalam hal bisnis, pendidikan maupun aktivitas sehari-hari. Akibatnya, jebolnya jembatan Mukus dan Bendoroto akibat banjir November 2022 membuat hampir 4.000 warga mengungsi.

Selain itu, Desa Sawahan yang menjadi lokasi Jembatan Mukus merupakan salah satu sentra wisata buah durian di Trenggalek. Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, bahkan mengatakan wisatawan mulai berdatangan segera setelah jembatan diresmikan.

“Saya dihubungi langsung oleh Lurah bahwa setelah jembatan selesai Desember nanti, wisatawan akan berduyun-duyun ke Sawahan untuk membeli durian saat liburan Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Trenggalek mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah atas apresiasinya terhadap warga Sawahan dan Bendoroto.

Karena begitu mendengar kabar dari warga yang bahu-membahu membangun jembatan tersebut, Gubernur Jawa Timur langsung melakukan penanganan terhadap dua jembatan yang putus tersebut.

“Warga di sini menangis hingga melakukan kerja bakti dan membangun jembatan bambu saat Jembatan Mukus diterjang banjir. Sekitar 4.000 warga sangat khawatir terisolasi karena ini merupakan akses utama dan jalurnya cukup ekstrim dan rawan longsor. ” dia berkata.

Terima kasih Pak Gubernur sudah datang memastikan transaksi sangat cepat saat menerima pesan video kerjasama warga.

“Semoga jembatan yang diresmikan hari ini dapat bermanfaat dan membuat desa-desa yang terhubung semakin maju dan sejahtera,” pungkasnya.

Salah satu warga Desa Sawahan, Kec. Watulimo, Sunarti (48) meminta penulis melihat tempat yang dekat dengan tempat tinggalnya. Anda dapat melihat bahwa sepetak taman di tepi sungai hampir tidak tersisa dan sekarang sedang dibangun kembali menjadi tepi sungai.

Begitu jembatan slime putus, dia mengaku sulit mengakses sisi lain.

“Dulu sangat-sangat sulit mendapatkan akses dari sisi lain. Alhamdulillah aktivitas masyarakat sudah kembali normal dengan adanya jembatan baru ini,” ujarnya.

Sementara itu, warga Dusun Podang, Desa Bendoroto, Kec. Munjungan, Ardi Sulyono, 34, mengatakan dengan dibangunnya kembali Jembatan Bendoroto Bangun sebagian besar aktivitas masyarakat sudah kembali normal.

“Kami terisolasi. Karena untuk mendapatkan akses makanan harus ke Kec. Berkunjung. Alhamdulillah karena jembatan ini sudah dibangun kembali,” ujarnya.

Tidak hanya akses kebutuhan dasar, akses pendidikan bagi masyarakat sekitar juga terhambat.

“Kami warga Dusun Podang juga sudah pernah membangun jembatan darurat sebelumnya. Namun, dalam keadaan sadar, jika anak ingin bersekolah tetap harus didampingi oleh orang tuanya,” ujarnya.

“Saya berterima kasih kepada gubernur dan bupati atas perhatian dan kepeduliannya agar Jembatan Bendoroto-Bangun diperbaiki dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-sti/toeb)

Anda dapat mengirim ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini, asalkan sumbernya disebutkan InfoPublik.id

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button