Gaspol cegah stunting demi generasi muda yang bersinar - WisataHits
Jawa Tengah

Gaspol cegah stunting demi generasi muda yang bersinar

JEPARA – Sosialisasi pencegahan stunting lebih diintensifkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah. Hiburan kali ini terselenggara atas kerjasama Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kabupaten Jepara dan Teater Lor di Taman Pondok Wisata Tegalsambi Tahunan Jepara pada Selasa malam (09/08/2022).

Lelucon Maton ditampilkan malam itu, tetapi sarat dengan penjelasan dan pesan pencegahan aksi. Dengan demikian, orang dapat dengan mudah mencerna pesan yang dikirimkan. Ternyata, antusiasme warga, baik muda maupun dewasa, cukup bagus dalam pembagian doorprize. menjawab pertanyaan stunting dengan benar.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah melalui Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Agung Hariyadi mengapresiasi masyarakat yang hadir malam itu, termasuk penampilan FK Metra, Pemkab Jepara dan Teater Lor yang sangat berkelas. Agung berharap FK Mitra dapat mendorong para pegiat seni menjadi agen pencegah stunting dengan edukasi yang menyenangkan.

Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi stunting agar anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi emas yang berkualitas. Ia juga mengimbau warga untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat, apalagi pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir.

“Biarlah masyarakat Jepara selalu berperilaku sehat. Tetap waspada dan terus pantau tumbuh kembang anak, berikan makanan bergizi dan jaga kebersihan agar tidak mudah terserang penyakit,” imbaunya.

Direktur Kesehatan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Yuni Rahayuningtyas mengatakan pada tahun 2035 Indonesia diperkirakan akan mengalami bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia kerja akan meningkat tajam. Untuk itu, ia mendorong masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi generasi muda usia kerja, agar nantinya tidak menjadi beban negara.

Menurut dia, rendahnya kualitas sumber daya manusia disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan. Untuk itu, pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini agar anak bangsa Indonesia tetap berkualitas dan cemerlang di masa depan.

Ia mengungkapkan, stunting pada anak akan berdampak sangat negatif hingga dewasa. Tidak hanya menurunkan IQ, metabolisme tubuh juga menjadi lemah, sehingga lebih mudah terkena penyakit.

“Jangan sampai stunting, ketika bonus demografi terjadi, menurunkan generasi muda kita. Penduduknya besar tapi tidak mumpuni, sama saja dengan beban,” ujarnya

Sadar akan pentingnya mencegah stunting, Yuni mengajak warga Jepara untuk gaspol mencegah stunting. Salah satunya adalah mengajarkan remaja untuk tidak menikah di usia muda. Ibu hamil disarankan untuk selalu menjaga pola makan yang bergizi dan memeriksakan kandungannya dengan teliti dengan petugas kesehatan minimal enam kali. Orang tua juga perlu waspada dan terus memantau tumbuh kembang anaknya melalui 1.000 hari pertama kehidupan dengan memberikan makanan bergizi.

Pentingnya pencegahan stunting disampaikan Tatas Aji Dharma, Kabag Muda Humas BKKBN Jawa Tengah. Tatas mengatakan pencegahan adalah pencegahan stunting yang paling efektif. Mencegah stunting bisa dimulai dari calon pengantin.

Bekerjasama dengan Kementerian Agama, lanjutnya, calon pengantin dilatih untuk mempersiapkan KB. Salah satunya merencanakan kehamilan dengan mempersiapkan tubuh ibu agar siap dan sehat untuk pembuahan.

“Pencegahan adalah alat yang ampuh untuk memerangi stunting. Mulai dari mendidik calon pengantin hingga persiapan KB,” jelasnya.

Tatas menambahkan, stunting Jateng masih berada di angka 20,9 persen, mencapai target nasional 14 persen pada 2024. Untuk mencapai target minimal dalam waktu satu tahun, semua pemangku kepentingan harus tancap gas untuk mengurangi stunting di Jawa Tengah agar angka stunting bisa ditekan minimal 3,5 persen. (Ic/Ul, Diskominfo Jawa Tengah)

Source: jatengprov.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button