Ganjar memaksimalkan potensi EBT untuk desa dan bisnis - WisataHits
Jawa Tengah

Ganjar memaksimalkan potensi EBT untuk desa dan bisnis

Ganjar memaksimalkan potensi EBT untuk desa dan bisnis

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui provinsinya kaya akan potensi energi baru terbarukan (EBT). Selama tahun 2022, Gubernur juga akan memaksimalkan EBT untuk desa-desa.

Menurut Ganjar, Jawa Tengah memiliki banyak potensi energi terbarukan yang belum dioptimalkan. Misalnya, panas matahari, gas rawa, panas bumi, angin, dan air tersebar di berbagai wilayah di Jawa Tengah.

Berdasarkan data Dinas ESDM Jawa Tengah, lebih dari 2.000 desa di Jawa Tengah telah mandiri melalui penggunaan energi terbarukan. Selain pelayanan ESDM, Pemprov Jateng juga menggerakkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk meningkatkan swasembada energi di desa-desa.

Komitmen Ganjar terhadap pengembangan EBT kini dirasakan warga. Energi yang dihasilkan ramah lingkungan dapat digunakan secara murah, bahkan gratis, oleh warga. Pengembangan EBT dilakukan dengan memberikan dukungan di sejumlah kawasan antara lain Biogenic Shallow Water (Swamp Gas), Biogas, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan sebagainya.

Salah satu warga yang merasakan manfaat pengembangan EBT adalah Uni. Warga Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar itu menuturkan, mesin pipih biogenic itu bekerja di desanya sekitar sebulan lalu. Bantuan Gubernur Jawa Tengah kini bisa dimintakan secara cuma-cuma oleh warga untuk kebutuhan gasnya.

“Sudah dipakai sebulan yang lalu. Saat ini gratis,” katanya kemarin.

Ditambahkannya, dengan adanya bantuan ini sangat memudahkan warga untuk mendapatkan pengganti elpiji. Biasanya dia membutuhkan tiga sampai empat tabung gas cair plus kayu bakar dalam sebulan. “Lebih murah dan hemat. Ya, Anda bisa menghemat Rp 100.000 dalam satu bulan. Uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan lain, untuk belanja atau jajan anak,” ujarnya.

Ketua RT 6 RW 1 Krendowahono Solihin menambahkan, ada 30 kepala keluarga yang terkena dampak gas rawa tersebut. Selama ini warga penerima manfaat gratis. Namun, menurut Solihin, ke depan akan dihitung berapa biaya kebutuhan listriknya. Ini ditanggung secara mandiri oleh masyarakat.

Bantuan serupa juga diberikan di Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Kegubernuran Banjarnegara. 100 kepala keluarga mendapat manfaat dari energi baru terbarukan. Kepala Desa Bantar Eko Purwanto mengatakan dukungan pengembangan gas rawa di desanya akan dilakukan secara bertahap. Pada 2021, gas tersebut dapat disalurkan ke 100 rumah tangga.

“Ini sangat bermanfaat, dari 600 kepala keluarga sudah ada 100 kepala keluarga yang merasakan manfaat dari gas rawa ini,” jelasnya.

Warga Desa Bantar, Badar mengaku senang karena bantuan tersebut merupakan solusi pemenuhan kebutuhan gas. “Senang karena lebih mudah dan murah. Di sini elpiji bisa mencapai Rp 23.000 per botol dan itu sulit,” ujarnya.

Di Desa Sidomulyo, Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, warga ditenagai oleh pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Ganjar mendukung dua PLTMH di Dusun Parakandovo. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk penerangan jalan, tempat wisata, fasilitas umum dan rumah tangga.

Sebanyak 80 kepala keluarga menerima manfaat dari MHP. Selain itu, listrik juga mengalir ke balai desa, masjid, sekolah, dan tempat wisata. Salah satu warga yang menggunakan listrik dari PLTMH tersebut adalah Yuli. Dia menggunakan listrik untuk rumah tangga dan mendukung usaha menjahitnya.

“Untuk seluruh usaha rumahan dan menjahit ini. Karena lebih murah, hanya Rp 20.000 per bulan,” katanya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button