Fenomena Anak Citayam, Anies Baswedan: Jalan Sudirman didesain full street - WisataHits
Jawa Barat

Fenomena Anak Citayam, Anies Baswedan: Jalan Sudirman didesain full street

TEMPO.CO, jakarta – Gubernur DKI Anies Baswedan dari Jakarta senang Terowongan Kendal, Dukuh Atas, akan digunakan sebagai taman bermain anak-anak untuk Citayam, Depok dan Bojonggede, Bogor. Daerah yang ditetapkan oleh pemerintah negara bagian DKI dapat digunakan.

“Ingat ada kontroversi karena pelebaran jalan untuk pejalan kaki mempersempit jalan untuk kendaraan bermotor. Namun, kami merancang Jalan Jenderal Sudirman seperti itu jalan lengkapkata Anies usai menyembelih hewan kurban di kediamannya di Babul Kirot Musala, Lebak Bulus Dalam, Minggu 10 Juni 2022.

jalan lengkap Artinya ada trotoar, ada tempat untuk sepeda, angkutan umum dan ada juga tempat untuk kendaraan pribadi. Di tempat yang dulunya orang keluar masuk gedung perkantoran di kawasan Jalan Sudirman ini, selalu menggunakan kendaraan pribadi bahkan bolak-balik antar gedung dengan kendaraan pribadi, kini bisa berjalan kaki. “Masyarakat di luar kawasan Sudirman bisa bepergian ke sana.”

Dari luar kawasan Sudirman, masyarakat bebas berwisata ke sana. Semua orang dapat melihat jalan-jalan utama, pusat bisnis utama di kota-kota modern dunia adalah tujuan wisata. Menurutnya, jika Anda datang ke New York, Anda akan melihat pusat bisnis dan wisata. Kemudian ketika datang ke Tokyo dan London, sama saja.

“Alhamdulillah, sekarang kawasan ini menjadi tempat orang-orang menikmati suasana gedung-gedung tinggi. Jadi inilah akibatnya, fenomena orang berkumpul dari mana-mana, bukan hanya beberapa tempat sebenarnya, yang kemudian menjadi singkatan SCBD, atau Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok,” kata Anies.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu berpesan jangan pernah berasumsi ada hak untuk bergaya dan bergaya Properti pada gaya yang berhak Jalan Jenderal Sudirman hanya mereka yang gaya A, B atau C. Sedangkan gaya lain tidak diperbolehkan karena ada anak Citayam, anak Bojonggede atau daerah lain.

“Bukan, itu milik Indonesia. Setiap orang dengan kebiasaannya dan dengan cara yang penting untuk tetap bersih, tidak meninggalkan sampah, menjaga ketertiban dan menghormati sesama pengguna. Sisanya Indonesia dan tidak selalu bagaimana kita menyatukannya lalu kita gabungkan, kita semua jalan bersama, itu benar,” kata Anies Baswedan.

Baca Juga: Anies Baswedan Umumkan Peresmian JIS Akhir Juli 2022

Source: metro.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button