Dishub Jabar memprediksi 11,2 juta orang akan datang ke Jabar saat libur Nataru - WisataHits
Jawa Barat

Dishub Jabar memprediksi 11,2 juta orang akan datang ke Jabar saat libur Nataru

52 persen dari sejuta pergerakan warga tersebut menggunakan sepeda motor

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 (Nataru) masih banyak dimanfaatkan masyarakat di Jawa Barat. Dinas Perhubungan Jawa Barat memperkirakan hingga 7,1 juta penduduk Jabodetabek dan 4,4 juta penduduk non-Bodebek Barat. Warga Jawa akan meninggalkan Jawa Barat untuk berlibur.

Selain itu, Dishub Jabar memperkirakan 4,7 juta penduduk Jabodetabek dan 6,5 juta penduduk Jabar non-Bodebek akan masuk ke wilayah Jawa Barat. Koswara, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat menjelaskan, 52 persen dari jutaan pergerakan warga menggunakan sepeda motor, 26 persen mobil pribadi, dan 12 persen angkutan umum melintasi wilayah Jawa Barat atau menjadikan Jawa Barat sebagai tujuan.

“Sebanyak 72,8 persen melakukan perjalanan liburan, termasuk mudik, dan juga ke tempat wisata. Sementara yang lain merayakan Natal di kampung halaman, tugas/kerja, ada acara keluarga dan sudah membeli tiket,” kata Koswara Dinas Perhubungan Jabar, Rabu (21/12).

Berdasarkan hasil asesmen Nataru tahun lalu, Koswara menyebut kenaikan jumlah kendaraan pada periode pemantauan dari 22 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 sebesar 37 persen dari 30 Desember 2021. Peningkatan jumlah kendaraan terkuat terjadi pada 1 Januari 2022 dengan total 353.516 kendaraan yang lalu lalang.

Volume kendaraan tertinggi tercatat di wilayah Lembang dengan total 911.124 kendaraan.

“Pada 1 dan 2 Januari rata-rata pergerakan kendaraan lebih tinggi 14 persen dibandingkan puncak Natal pada 25 Desember dan puncak Tahun Baru pada 31 Desember 2022 karena bertepatan dengan libur akhir pekan,” jelasnya.

Sudah tahun lalu kendaraan yang digunakan 59 persen didominasi R2 dan 36 persen R4. Adapun yang menjadi fokus adalah wilayah Ciwidey, Lembang, Pangandaran, Puncak, perbatasan Jawa Barat, Banten dan perbatasan Jawa Barat, Jawa Tengah.

“Tahun lalu pergerakan terbanyak adalah Kabupaten Pangandaran (277.041 kendaraan), Kabupaten Bogor (Puncak) (902.596 kendaraan), Kabupaten Bandung Barat (Lembang) (911.124 kendaraan), Kabupaten Bandung (Ciwidey) (454.807 kendaraan),” ujarnya.

Tahun ini, kata dia, pihaknya memprakirakan Puncak Mobilitas 1 (Natal) pada 23-24 Desember. Desember 2022 dan 26 Desember 2022. Mobilitas Puncak 2 (Musim Tahun Baru) pada 30-31 Desember. Desember 2022 dan 1.-2. Januari 2023.

Untuk mempersiapkan dan mengantisipasi segala dinamika yang mungkin terjadi, Koswara mengatakan pihaknya telah membagi delapan korwil, 128 posko komunikasi dengan total 4.529 pegawai.

“Ada isu-isu strategis selama pergerakan Nataru, antara lain potensi lonjakan pergerakan karena Nataru dan liburan sekolah yang akan menyebabkan kemacetan akses ke tempat wisata, potensi kecelakaan dan masalah keamanan, serta kemacetan di hub transportasi.” dikatakan.

Tak hanya itu, kata dia, persoalan lain bersumber dari penularan Covid-19 pada masa angkutan Nataru 2022/2023 dan kemungkinan terjadinya bencana pada masa angkutan Nataru 2022/2023.

Dengan permasalahan tersebut, kata Koswara, Dishub sedang menyiapkan kebijakan dengan menyelenggarakan pengaturan lalu lintas bersama unsur kepolisian, dinas perhubungan kabupaten/kota, dinas Bina Marga, dinas pariwisata, BPBD, BPTD IX, pengelola jalan tol dan pengelola pariwisata lainnya. secara intensif di 3 kawasan wisata prioritas (kawasan Pangandaran, kawasan Lembang dan kawasan Ciwidey).

“Pengangkutan barang di jalan provinsi selama periode angkutan Nataru 2022/2023 kami batasi dengan surat edaran Gubernur Jabar,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, jelang Hari-H/Puncak Mobilitas pada musim liburan Nataru 2022/2023 untuk mengurangi antrean dan kemacetan. Kemudian melakukan pemeriksaan ramp bersama terhadap angkutan wisata yang masuk dan keluar kawasan wisata dan/atau lokasi wisata.

Menurutnya, pemenuhan dukungan manusia serta sarana dan prasarana akan dilakukan pada posko libur Natal dan Tahun Baru mulai 22 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023. Kemudian penguatan intensif publikasi dan hubungan masyarakat terkait dengan kebijakan pelayanan transportasi, aspek keselamatan, penyampaian informasi kondisi lalu lintas, pelaksanaan prokes kesehatan dan informasi kebencanaan kepada masyarakat. N.Aria Lukihardianti

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button