Dihantam ombak besar, akses menuju makam Syekh Mudzakir Demak terputus
demak –
Ombak besar menerjang pesisir Pantai Utara antara lain Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah. Kondisi ini juga membuat akses makam Syekh Mudzakir di Dusun Tambaksari ditutup untuk wisata religi.
Sebelumnya, jalan menuju makam Syekh Mudzakir dapat diakses melalui dua jalur. Yaitu jalan kaki satu kilometer dari Dukuh Pandansari dan naik perahu dari Jembatan Dukuh Morosari.
“Mulai hari ini (taksi kapal tidak berani mengemudi). Hingga sekitar pergantian tahun, hingga kondisi kembali normal,” kata Kepala Bidang Jasa Pengelolaan Makam Syekh Mudzakir, Badruzaman, Kamis (29/12/2022).
“(Berjalan) tidak bisa, bangkrut total,” lanjutnya.
Dia mengatakan ojek perahu tidak beroperasi untuk menjemput jamaah karena gelombang besar di depan makam Syekh Mudzakir. Biasanya, ojek perahu membawa jamaah dari Jembatan Dukuh Morosari menuju dermaga buatan di depan desa Tambaksari. Namun, kami sekarang harus langsung ke tujuan makam karena jalan desa rusak.
“Jaraknya 2,5 kilometer (jembatan ke kuburan). Mau pengiriman Kuburan ombaknya luar biasa. Saya khawatir ada jamaah yang trauma, air masuk ke perahu dan tenggelam,” katanya.
“Langsung ke kuburan sekarang karena jalan desa terputus,” imbuhnya.
Ia mengatakan, jalan menuju makam dari desa Tambaksari juga terputus.
“Sudah putus tadi malam juga,” jelasnya.
 Taksi perahu tidak beroperasi untuk mengantar jamaah ke makam Syekh Mudzakir (Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng) Foto: Mochamad Saifudin/detikjateng |
Sementara itu, Kades Bedono, Agus Salim mengatakan makam Syekh Mudzakir untuk sementara tidak bisa dikunjungi peziarah.
“Ya (tidak bisa dikunjungi peziarah),” kata Agus sambil mengirimkan video kondisi jalan di Desa Tambaksari yang porak poranda akibat diterjang ombak besar.
Koordinator Taksi Kapal Makam Syekh Mudzakir Rozikun menambahkan, rata-rata jumlah kunjungan ke Makam Syekh Mudzakir per hari mencapai 500 orang. Namun pada waktu-waktu tertentu bisa mencapai sekitar 2.000 orang yakni pada bulan Sawal, Suro, Mulud, Ruwah.
“Ini (Hari Nasional) sepi. 500 jemaah datang sehari,” kata Rozikun melalui pesan singkat.
Baca kisah peninggalan Syekh Mudzakir di halaman berikutnya….
Source: news.google.com
