Desa Banyuanyar membuka tur off-road di Coffee Garden - WisataHits
Jawa Tengah

Desa Banyuanyar membuka tur off-road di Coffee Garden

BOYOLALI – Selain menawarkan sumber daya alam (SDA) khas pedesaan lereng Merapi-Merbabu, Desa Banyuanyar di Kecamatan Traffic Light terus mengembangkan rute jeep untuk menjelajahi wisata alam setempat. Desa wisata perintis ini membuka jalur off-road di area perkebunan kopi, jahe dan susu. Bahkan menyediakan konektivitas ke jalur utama Solo-Boyolali-Semarang dan Solo-Selo, Boyolali-Borobudur, Magelang.

Kepala Desa Banyuanyar Ampel Komarudin mengatakan, meski desanya sudah memiliki konsep wisata. Tur desa Dengan jalur pendakian, namun perlu diperkuat dari segi atraksi, fasilitas dan aksesibilitas. Sehingga dikembangkan jalur jeep offroad untuk meningkatkan tingkat pengunjung.

“Wisata Desa Jip ini akan menjadi salah satu ikon Dewi Banyuanyar. Karena keunggulan kondisi geografis, topografi dan keunikan desa, dapat menjadi sajian yang unik dan memiliki daya tarik wisata,” jelasnya.

Wisata jeep off-road ini mengelilingi desa Banyuanyar mulai dari perkebunan kopi, kampus kopi, desa susu dan jahe. Dengan titik temu pertama di gedung IKM desa sebagai Hub Wisata Desa sekaligus terminal wisata. Desa ini juga bekerja sama dengan komunitas Boyolali Jip Adventure (BJA). Empat unit jip mulai membuka jangkauan off-road Ini.

Elevasi pertama rute jalur wisata jeep perjalanan Ini berjalan melalui sembilan dusun. Selain kontur geografis yang menantang. Selain itu, perjalanan menuju perkebunan kopi cukup melelahkan. Sehingga wisatawan harus merasakan sensasi pengalaman dan cerita yang tak terlupakan. Jalur yang dipilih tetap aman bagi wisatawan. Tur jeep ini berlangsung selama dua jam.

“Ada lima stasiun di sektor UMKM yang menawarkan suvenir unik untuk setiap dusun. Misalnya dalam pengolahan susu sapi, madu dan tempe gembus. Yang menarik kemudian adalah singgah di perkebunan kopi di dusun Jumbleng yang dikelola oleh kelompok Berkah Kopi Dusun Dukuh,” tambahnya.

Ada juga beberapa halte terminal lainnya. Yaitu terminal dengan atau kelapa muda di Dusun Geneng, itu juga zona tenang Pertama. Di sini wisatawan juga bisa melihat para pengrajin Tempe Gembus. Mulai dari proses produksi hingga hidangan siap santap. Selain itu, Anda juga bisa melihat produksi UKM tenun kartu yang dibuat oleh Kelompok Masyarakat Dusun Geneng.

Emma, ​​seorang turis asal Solo, mengaku bahwa desa wisata jeep ini merupakan pengalaman pertamanya mengeksplorasi potensi desa dengan jalan-jalan. Ia pun terkesan saat diajak tur perkebunan kopi. Menurutnya, Desa Banyuanyar memiliki potensi untuk pengembangan wisata hiking.

“Ini pertama kalinya saya jalan-jalan ke perkebunan kopi yang luas. Lokasinya juga sangat dekat dengan kota Solo. Dan saya sangat beruntung karena pohon kopi Java Robusta sedang berbunga saat ini. Jadi saya bisa menikmati aroma bunga kopi di perjalanan. Selain itu, kita juga bisa melihatnya dari atas, dari menara kopi milik kelompok tani di sini,” ujarnya.

Wenis, seorang turis asal Salatiga, mengatakan hal yang sama. Dia bergabung dengan tur jip desa pertama melacak off-road yang menyenangkan.

“Treknya cukup menuntut. Selain itu, wisata yang ditawarkan bersifat pedesaan dan lengkap. Jadi target baru lagi, tapi cukup membuat saya ingin kembali lagi ke sini,” ujarnya. (rgl/adi/bendungan)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button