Dengan beralih ke kompor induksi, penghuni solo akan merasakan berbagai manfaat - WisataHits
Jawa Tengah

Dengan beralih ke kompor induksi, penghuni solo akan merasakan berbagai manfaat

Semarang (ANTARA) – Sejak dimulainya pilot project peralihan kompor LPG ke kompor induksi pada Juli 2022, masyarakat Solo sudah terbiasa dengan cara baru memasak dengan kompor listrik.

Menurut para penerima manfaat, menggunakan kompor induksi lebih nyaman dan ekonomis. Salah satu penerima kompor induksi, Fitri Yuliastuti, mengatakan menggunakan kompor induksi jauh lebih nyaman karena tidak ada selang untuk menempelkan botol gas.

“Enaknya pakai kompor induksi, sekarang nggak usah takut pasang regulator gas jadi nggak usah minta bantuan orang,” ujarnya.

Baca Juga: Sekolah Sungai Siluk, Ubah Polusi Menjadi Perjalanan Edukasi Terpadu

Fitri menjelaskan, tingkat panasnya bisa diatur agar makanan lebih cepat matang dan lebih aman karena tidak menggunakan api.

Sementara itu, Marni, kompor induksi lain yang berprofesi sebagai penjual cendol, mengakui penggunaan kompor induksi jauh lebih hemat dibandingkan kompor tradisional, berbanding terbalik dengan yang dibayangkan masyarakat umum.

Biasanya dia membutuhkan 5 tabung gas 3 kg untuk kebutuhan memasak sehari-hari dan perdagangan cendol dengan harga Rp 18.000-20.000 per tabung.

“Sejak pakai kompor induksi, biaya listriknya hanya sekitar Rp 50.000,- jadi setengahnya bisa dihemat, meski kompor tidak berhenti (menggunakan) dan sering dimasak gula untuk barang,” kata Marni.

Baca Juga: PLN Peduli Salurkan Bantuan ke Lembaga Pembelajaran di Ngadiharjo

Beralih dari kompor LPG ke kompor induksi merupakan bentuk kontribusi PLN terhadap pelaksanaan program pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor LPG yang terus meningkat setiap tahunnya. Program strategis tersebut diharapkan berdampak pada penghematan anggaran pemerintah.

Pada tahap pertama, pilot project konversi LPG ke kompor listrik dilakukan di Surakarta dan Bali Selatan, masing-masing menargetkan 1.000 penerima manfaat yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Komisaris PLN Tedi Bharata mengatakan di sela-sela kunjungan ke rumah-rumah penerima manfaat, Kamis (15/9), bantuan tersebut juga merupakan bentuk transformasi BUMN, khususnya PLN, menjadi membantu masyarakat kurang mampu.

Ia berharap para penerima manfaat yang sudah merasakan manfaat memasak induksi dapat mensosialisasikan manfaat memasak induksi dan menjadi influencer bagi masyarakat yang masih ragu untuk beralih dari masakan tradisional.

Baca juga: PLN wujudkan kemandirian ekonomi warga sekitar sungai Mudal

Source: jateng.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button