Belum Boleh, Bisnis Study Tour Travel Masih Turun - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Belum Boleh, Bisnis Study Tour Travel Masih Turun – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Study Tour Ilustrasi

Solopos.com, SOLO–perjalanan pendidikan atau Perjalanan studi Baik memulai Solo atau membidik Solo, belum menunjukkan peningkatan pasca pandemi Covid-19.

Saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah masih melarang keberadaan Perjalanan studi SMA dan SMA Negeri. Demikian disampaikan Kepala Biro Pendidikan Daerah Cabang VII Suratno.

Promo Dukung BUMN Binaan UMKM Go Online, Tokopedia Registrasi 2.000 NIB

“Belum [boleh menggelar study tour]. Banding dari provinsi, terutama untuk sekolah umum, masih dilarang karena kekhawatiran pungutan pada orang tua, “kata Suratno kepada wartawan Solopos.comJumat (16/9/2022).

Selain khawatir tentang biaya Perjalanan studiPandemi Covid-19 juga menjadi alasan larangan tersebut Perjalanan studi.

“Ini termasuk pertimbangan tentang [pandemi Covid-19] das Oleh karena itu masih tidak disarankan untuk melaksanakannya Perjalanan studi” pungkasnya.

Dampaknya sedang dirasakan oleh para pengusaha di bisnis travel.

Ketua Umum Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Solo Pri Siswanto mengatakan, segmen perjalanan wisata edukasi belum pulih hingga tahun kedua pandemi Covid-19 sebelumnya.

Tak sedikit pelaku bisnis wisata edukasi yang harus beradaptasi dengan segmen yang ada.

“Jika Anda mengubah arah ke bisnis lain, mungkin tidak. Tetapi mereka menginginkan perubahan di pasar meskipun mereka masih dalam bisnis yang sama [pariwisata]kata Pri saat dihubungi Solopos.com.

Pri mencontohkan, misalnya biro perjalanan yang awalnya punya segmen Perjalanan studi atau wisata edukasi sedang memasuki segmen lain. Seperti segmen masyarakat, instansi, pemerintah.

“Harus seperti itu. Teman dulu pelanggan Perjalanan studi Anak sekolah tidak mau masuk ke segmen lain. Sekarang, misalnya, apa yang sudah terjadi di masyarakat dan institusi, dia akan mengambil alih,” katanya.

Direktur Pemasaran dan Destinasi Dinas Pariwisata Kota Solo Gembong Hadiwibowo mengatakan Kota Solo juga menjadi salah satu destinasi wisata edukasi. Ia mengatakan sebagian besar tamu wisata edukasi berasal dari Jawa Barat, Jakarta, bahkan Bali.

“Sebelum pandemi Covid-19, biasanya Jawa Barat, Jawa Timur, Bandung, Jakarta, dan Bali. Mereka sering datang ke sini,” kata Gembong saat ditemui di kantornya.

Untuk mempelajari wisata, jelasnya, mampu mendatangkan banyak turis sekaligus. Misalnya, dalam grup sekolah, Anda dapat membawa 100 hingga 200 siswa dalam satu tur. Hal ini secara signifikan mengurangi jumlah wisatawan yang datang ke kota Solo.

“Aha [terasa dampaknya]. Bayangkan kalau mereka datang, berapa rombongan yang bisa datang, kan?” ujarnya.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button