Warga Jawa Tengah merasakan manfaat pengembangan EBT Ganjar - WisataHits
Jawa Tengah

Warga Jawa Tengah merasakan manfaat pengembangan EBT Ganjar

KARANGANYAR – Komitmen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) kini mulai dirasakan warga. Energi yang dihasilkan ramah lingkungan dapat digunakan dengan murah, bahkan gratis, oleh warga.

Salah satu cara pengembangan EBT adalah dengan memberikan bantuan di beberapa bidang datar biogenik (gas rawa), biogas, pembangkit listrik mikrohidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan sebagainya.

Warga Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar mengatakan Uni, mesin datar biogenik di desanya bekerja sekitar sebulan yang lalu. Bantuan Gubernur Jawa Tengah kini bisa dimintakan secara cuma-cuma oleh warga untuk kebutuhan gasnya.

“Sudah digunakan sebulan yang lalu. Saat ini gratis,” katanya, Senin (14/11/2022).

Ia menambahkan, bantuan tersebut sangat memudahkan warga untuk mendapatkan pengganti elpiji. Biasanya dia membutuhkan tiga sampai empat tabung elpiji plus bahan bakar kayu dalam sebulan.

“Lebih murah dan hemat. Ya, 100.000 rupee dapat dihemat dalam sebulan. Uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan lain, belanja atau jajan untuk anak-anak,” lanjutnya.

Ketua RT 6 RW 1 Krendowahono, Solihin menambahkan, ada 30 kepala keluarga yang terkena dampak gas rawa tersebut.

“Ada 30 kepala keluarga yang mendapat manfaat dari bantuan Pak Ganjar. “Saat ini masih gratis, kita lihat dulu listrik padam untuk mesin, baru dikenakan biaya untuk swadaya masyarakat,” ujarnya.

Upaya pertolongan serupa juga dilakukan di Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. 100 keluarga mendapat manfaat dari ini.

Kepala Desa Bantar Eko Purwanto menjelaskan bantuan pengembangan gas rawa di desanya akan dilakukan secara bertahap. Pada 2021, gas tersebut dapat tersalurkan ke 100 keluarga.

“Sangat bermanfaat, dari 600 kepala keluarga, ada 100 KK yang merasakan manfaat dari gas rawa ini,” jelasnya.

Warga Desa Bantar, Badar mengaku senang karena bantuan tersebut merupakan solusi pemenuhan kebutuhan gas. Pasalnya, elpiji cukup sulit didapat di desa tersebut.

“Senang karena lebih mudah dan murah. Dalam hal ini harga elpiji bisa mencapai Rp 23.000 per tabung dan itu yang sulit,” ujarnya.

Di Desa Sidomulyo, Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, warga mendapatkan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

“Ada dua PLTMH bantuan dari Pak Ganjar tahun 2022 di Dusun Parakandowo dan yang satu ini sudah tua tapi rusak dan diperbaiki tahun 2019 ini,” ujarnya.

Listrik yang dihasilkan, lanjutnya, akan digunakan untuk penerangan jalan, tempat wisata, fasilitas umum dan rumah tangga.

“Total ada 80 KK dan sarana prasarana umum seperti balai desa, masjid, sekolah dan tempat wisata,” ujarnya.

Yuli, warga Desa Sidomulyo, menggunakan listrik untuk keperluan rumah tangga dan menjahit.

“Ya, untuk seluruh rumah dan bisnis menjahit itu. Karena lebih murah, hanya Rp20.000 per bulan,” ujarnya.

Upaya Pemprov Jateng untuk mengembangkan EBT terus berlanjut. Salah satunya adalah program Eksplorasi Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Program ini akan melakukan penelitian dan kampanye penggunaan EBT baik di masyarakat maupun di perusahaan.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, ini kali kedua Jelajah Energi ditahan. Kali ini ada 7 tempat yang dikunjungi. Diantaranya CV Jaya Setia Plastik (Demak), PT Djarum (Kudus), Biogenic Dangkal (Karanganyar), PLTSa Putri Cempo (Solo), PT Sarihusada Generasi Mahardika (Klaten), PT Tirta Investama (Klaten) dan PLTMH Ngesrepbalong (Kendal) . ) .

“Sesuai dengan komitmen gubernur, kami akan melanjutkan pengembangan energi baru dan terbarukan di Jawa Tengah,” ujarnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jawa Tengah)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button