Dampak bahaya Ciki Ngebul, Polres Tasikmalaya siap siaga rutin jajanan di sekolah - WisataHits
Jawa Tengah

Dampak bahaya Ciki Ngebul, Polres Tasikmalaya siap siaga rutin jajanan di sekolah

Dampak bahaya Ciki Ngebul, Polres Tasikmalaya siap siaga rutin jajanan di sekolah

Merdeka.com – Sejumlah pihak terus mengantisipasi merebaknya makanan Ciki Ngebul yang dianggap berbahaya itu. Jajanan ini sebelumnya menyebabkan anak-anak dirawat di rumah sakit karena kontaminasi nitrogen.

Mencegah kejadian serupa terulang kembali POLISI oleh Polsek Gunung Tanjung di Kabupaten Tasikmalaya meningkatkan sidak makanan di beberapa sekolah di sana.

Artikel media Taboola

Dalam kesempatan itu, petugas mengimbau pedagang kaki lima untuk menyediakan makanan yang sehat dan bebas dari zat berbahaya agar siswa dapat makan dengan aman.

2 dari 5 halaman

Selesai dengan guru

Ilustrasi gadis kecil bergelembung

Ilustrasi gadis kecil berciuman ©2023 Dokumentasi Humas Pemkot Tangerang/Merdeka.com

Seperti dikonfirmasi Kapolsek Gunung Tanjung, Iptu Iqsan, Kamis (19/1), pengawasan terhadap sekolah-sekolah tersebut tidak dilakukan oleh satu petugas saja. Kontrol kemudian didampingi oleh guru di warung makan di sekitar lingkungan sekolah.

Sidak mendadak ini karena maraknya anak-anak yang keracunan akibat mengonsumsi jajanan Ciki Ngbul. Namun, dia belum menemukan jajanan yang berpotensi berbahaya.

“Kami melakukan patroli ke sekolah-sekolah, bekerja sama dengan para guru untuk bersama-sama memantau keamanan dan kesehatan makanan yang biasa dikonsumsi siswa,” kata Iptu Iqsan mengutip ANTARA.

3 dari 5 halaman

Akan membuatnya rutin

Dia memastikan stafnya yang bekerja dengan sekolah akan terus memeriksa makanan ringan secara teratur. Tujuannya agar makanan yang dijual tidak berbahaya bagi kesehatan.

Hal ini juga sejalan dengan imbauan dari pimpinan dan pemerintah daerah terkait keamanan jajanan di sekolah akibat penyebaran virus berbahaya Ciki Ngebul.

“Dengan adanya surat edaran pelarangan penjualan susu formula Cikbul (Ciki Ngebul), kami akan terus memantau semua sekolah dan pedagang yang biasa berkeliaran,” ujarnya.

Ciki Ngebul adalah makanan yang disajikan dari jajanan yang berasa manis dan disiram dengan nitrogen. Penamaan Ngebul berasal dari efek asap beku dari makanan yang terpapar zat ini.

4 dari 5 halaman

pembentukan komunitas

Harapan yang sama juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Menurut Reti Zia Dewi Kurnia, Kepala Bidang Pengawasan Dinas dan Dinas Kesehatan, langkah preventif yang saat ini dilakukan adalah melatih para orang tua, termasuk penjual makanan, untuk memantau dan memberikan makanan sehat kepada anak.

Selain sosialisasi, pihaknya juga melakukan uji sampel makanan yang beredar di laboratorium kesehatan setempat, meski kondisi peralatan masih kurang memadai.

“Nanti kita bisa mengetahuinya lebih cepat, termasuk kemampuan untuk melakukan tes ‘spot-check’ untuk mengecek makanan dan jajanan yang dianggap berbahaya,” ujar Reti.

5 dari 5 halaman

Bahaya gelembung nitrogen

Menurut situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), jajanan atau makanan yang dicampur nitrogen cair menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti kerusakan organ dalam, radang dingin, luka bakar (cold burn). Tenggorokan terasa seperti terbakar.

Asap nitrogen tidak hanya berbahaya untuk dikonsumsi, tetapi juga menyebabkan kesulitan bernapas dalam jangka panjang. Kondisi tersebut dapat memburuk jika terhirup secara berlebihan.

Sebagai antisipasi, Kemenkes RI kemudian mengeluarkan surat edaran terkait antisipasi munculnya jajanan ciki ngbul yang tidak sehat.

“Surat Edaran No. KL.02.02/C/90/2023 dimaksudkan sebagai upaya pencegahan dan peningkatan kesadaran penggunaan nitrogen cair pada makanan siap saji untuk mencegah penyakit bawaan makanan,” ujar Dirjen Pencegahan Penyakit dan Kontrol, Maxi Rein Rondonuwu, pada Jumat (6/1) lalu.

(mdk/nrd)

TOPIK TERKAIT

lagi

Taboola di bawah Pasal

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button