Gelar 'Batik di Gua', Purbalingga Dorong Batik Naik Kelas - WisataHits
Jawa Tengah

Gelar ‘Batik di Gua’, Purbalingga Dorong Batik Naik Kelas

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mendorong tumbuhnya usaha mikro dan menengah (UMKM) tie-dye di wilayahnya. Berjudul tie dye di dalam gua, Diharapkan fashion show di Goa Lawa Purbalingga pada akhir tahun ini mampu mendorong tie-dye untuk naik kelas.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Purbalingga Rizal Diansyah menyatakan batik merupakan salah satu dari enam produk unggulan di Purbalingga. Dekranasda mensponsori perajin tie-dye serta desainer melalui Asosiasi Perancang Busana Purbalingga (AFDEGA) agar karyanya dapat dipromosikan.

“Di Eksekusi” Batik di Gua #2 Nantinya kami akan berkolaborasi dengan desainer asal Purbalingga dengan kualitas internasional yaitu Sean Sheila yang terlibat dalam ajang Paris Fashion Week 2022,” ujar Rizal Diansyah. Republika.co.idSenin (12/9/2022).

Sejauh ini, Batik di Gua #1 Direalisasikan pada tahun 2019 bekerja sama dengan desainer nasional Samuel Wattimena. Untuk acara Batik di Gua #2 Nantinya, selain batik, kami akan memperkenalkan eco-print dan perhiasan dari batu alam Purbalingga.

Batu Klawing, seperti Nagasui, Pancawarna, Jasper dan lain-lain. “Jadi kami mengangkat lokal dengan sentuhan internasional. Jadi kami berharap para desainer tie-dye, kriya dan purbalingga bisa naik ke level selanjutnya,” jelas Rizal.

Selain itu, acara ini juga secara gamblang akan memperkenalkan objek wisata Golaga yang merupakan salah satu tempat wisata unggulan di Purbalingga. Soal sentra batik, Purbalingga terus mengedepankan kualitas dan kuantitas.

Dari segi kuantitas, jumlah perajin batik meningkat. Saat ini, telah berkembang dari hanya sembilan pusat menjadi 20 pusat dalam lima tahun terakhir. Ada sekitar 400 perajin batik.

“Dari segi kualitas, pelaku usaha tie dye mendapatkan nilai yang lebih baik, dengan kualitas yang lebih baik. Kemudian tie-dye juga muncul dengan sentuhan desain dan dibawakan oleh para model dalam fashion show,” ujar Rizal.

Ketua Afdega Tio Wicaksono menambahkan untuk menyambut acara tersebut Batik di dalam gua Kedepannya, 11 orang anggotanya ikut serta dalam pendampingan sekitar 20 sentra batik di Jalan Sudirman Fashion Purbalingga saat HUT RI kemarin.

“Untuk Batik di dalam guaSama seperti Sudirman Fashion Street, rencana kami adalah untuk memamerkan tie-dye siap pakai yang tidak hanya formal, tapi bisa digunakan oleh berbagai kalangan,” jelas Tio.

Di Sudirman Fashion Street, 11 anggota Afdega menyiapkan lebih dari 300 potong busana yang dibuat dalam waktu 10 hari. Dibutuhkan 350 lembar kain tie-dye, yang diproduksi secara seragam oleh 20 pusat tie-dye di Purbalingga, dan melibatkan 250 orang tie-dye.

Mirip dengan Sudirman Fashion Street, Afdega ingin menghadirkan kembali motif batik Sudirman Batik di dalam gua Masa depan.

“Karena kami ingin memperkenalkan motif tie-dye Jenderal Soedirman kepada masyarakat luas. Meski nanti akan ada motif tie dye lainnya, akan ada siluet wajah Jenderal Soedirman,” kata Tio.

Source: repjogja.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button