Cepuri Parangkusumo, destinasi wisata sejarah dengan bebatuan ikonik di Bantul - WisataHits
wisatahits

Cepuri Parangkusumo, destinasi wisata sejarah dengan bebatuan ikonik di Bantul

Cepuri Parangkusumo, destinasi wisata sejarah dengan bebatuan ikonik di Bantul
Harga tiket: Bebas, Jam operasional: 24 jam, Alamat: Parangtritis, Kec. Kretek, Kab. Bantul, DI Yogyakarta; Kasus: Verifikasi lokasi

Dari sekian banyak tempat wisata di Bantul, Jogja, Cepuri Parangkusumo sepertinya menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Bukan karena keindahannya atau banyaknya wahana yang ditawarkan, melainkan karena sejarahnya yang panjang. Meski tidak seramai wisata pada umumnya, tempat ini memberikan nuansa liburan yang berbeda.

Ini bukan pantai, tapi dekat dengan pantai jogja yang terkenal. Pantai yang dimaksud memiliki nama yang sama dengan tempat wisata yang kita bahas kali ini yaitu pantai Parangkusumo. Pengunjung yang datang biasanya menyempatkan diri untuk singgah ke sini setelah puas bermain di pantai, atau bisa juga sebaliknya.

No wisata alam, no jalan-jalan, tempat ini termasuk objek wisata religi di jogja. Inilah mengapa sebagian besar pengunjung yang datang bertujuan untuk berziarah. Menariknya, kali ini bukan tempat suci seperti wisata religi pada umumnya. Yang menarik di sini adalah dua batu lambang yang memiliki sejarah panjang berdirinya kerajaan Mataram.

Daya tarik Cepuri Parangkusumo

Daya tarik Parangkusumo CepuriKredit gambar: Google Maps Aura Cantyka

Cepuri Parangkusumo tidak terlalu ramai, namun setiap hari selalu ada pengunjung yang datang. Ada beberapa alasan kenapa tempat ini dikunjungi, tak lain karena daya tariknya. Penasaran dengan apa artinya ini? Silahkan simak penjelasan berikut ini!

1. Sejarah Cepuri Parangkusumo

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tempat yang menjadi menara religi ini memiliki kaitan erat dengan pendiri kerajaan Mataram. Ia tidak lain adalah Panembahan Senopati atau yang dikenal dengan Danang Sutawijaya. Pada zaman Belanda, ia mencari cara untuk melawan dan mengusir penjajah dari Nusantara.

Jika hanya mengandalkan orang biasa, tentunya hal ini tidak masuk akal, karena saat itu mereka belum siap berperang. Atas inisiatif sendiri, Panembahan Senopati bertapa dan menyepi ke suatu tempat di lautan, yang kemudian menjadi cikal bakal Cepuri Parangkusumo. Selama beberapa hari berikutnya, usahanya mulai membuahkan hasil dengan munculnya sosok cantik di sampingnya.

Tokoh tersebut adalah Kanjeng Roro Kidul yang dianggap sebagai penguasa pantai selatan. Panembahan Senopati yang tampan juga diterima dengan baik oleh sang ratu. Setelah mengutarakan niatnya, Ratu Kidul akhirnya setuju dan mau membantunya melawan penjajah Belanda.

Namun, bantuan yang diberikan Nyi Roro Kidul bukannya tanpa imbalan. Syaratnya, Panembahan Senopati harus menjadikannya pengantin sakti. Tidak hanya berlaku untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keturunannya yang memerintah kerajaan. Perjanjian ini berlaku hari ini, dan sebagian besar warga percaya akan kebenarannya.

2. Batu Ikonik

Kisah Cepuri Parangkusumo yang menghasilkan kesepakatan antara Panembahan Senopati dengan Ratu Pantai Selatan semakin diperkuat dengan adanya dua buah batu lambang. Hal inilah yang membuat penduduk kabupaten tersebut percaya dengan cerita dan pertemuan kedua pasangan kekasih ini. Batu ini disucikan dan masih ada di tempat-tempat wisata.

Bukan hanya satu batu, melainkan dua batu yang jaraknya tidak jauh. Jaraknya hanya beberapa meter, keduanya memiliki ukuran yang berbeda, satu besar dan satu kecil. Kedua batu ini adalah tempat keduanya bertemu. Batu besar dipercaya sebagai tempat bersemedi Panembahan Senopati, sedangkan yang kecil dipercaya sebagai tempat kedudukan Kanjeng Ratu Selatan.

Karena dianggap keramat, kedua batu yang menjadi icon Cepuri Parangkusumo ini dibatasi oleh tembok berwarna putih. Bagi siapa saja yang ingin masuk harus melapor ke penjaga. Keberadaan batu karang ini semakin memperkuat fakta bahwa tempat yang dijadikan tempat wisata itu tak lain adalah lautan.

3. Sebagai wisata religi di jogja

Juga mengapa tempat bersejarah ini masih dikunjungi karena digunakan untuk wisata religi. Seperti disebutkan sebelumnya, tidak ada kuburan yang ditemukan di sini. Wisata religi yang dimaksud adalah kedua batu karang yang telah dijelaskan di atas. Pengunjung biasanya memuja dan membuat batu ini sebagai perantara.

Cepuri Parangkusumo bisa dikunjungi siapa saja, bahkan turis mancanegara. Saat berkunjung, pastikan untuk menekan kentongan yang tersedia di pintu masuk. Setelah memukul kentongan sebanyak tiga kali, punggawa atau wali akan keluar dan memberi salam. Inilah salah satu kekhasan yang tidak dimiliki oleh wisata religi lainnya.

Alamat dan rute menuju lokasi

Alamatnya Cepuri ParangkusumoKredit gambar: Google Maps Wahyu Rat Hari Wibowo

Tempat wisata ini mudah ditemukan, karena letaknya yang sangat strategis. Jarak dari pusat kota Bantul hanya 17 kilometer, rata-rata membutuhkan waktu 30 menit untuk mencapai tempat wisata. Cepuri Parangkusumo beralamat lengkap di Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Dari sekian banyak rute yang bisa ditempuh, yang paling direkomendasikan adalah Jalan Samas. Kemudian dilanjutkan ke Jalan Ganjuran lalu ke Jalan Mulyodadi. Tujuan selanjutnya mau ke perempatan paker silahkan ambil arah kanan. Dari sini Anda tinggal mengikuti jalan utama hingga sampai di Jalan Parangtritis.

Sepanjang jalan ini silahkan ikuti jalan utama sampai tiba di tempat wisata. Jalur yang Anda tempuh cukup mudah dinavigasi, kondisi jalan relatif baik. Jika Anda masih bingung atau asing dengan medan, sebaiknya gunakan aplikasi peta digital. Anda juga bisa bertanya langsung kepada penduduk setempat atau melihat rambu-rambu yang tersedia.

Masuk Cepuri Parangkusumo gratis, mungkin hanya biaya parkir saja. Namun, di lokasi ini tersedia kotak amal bagi pengunjung yang ingin bersedekah. Kunjungan religi ini dibuka setiap hari, pada waktu-waktu tertentu diadakan upacara adat sehingga kondisinya semakin ramai.

Aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Cepuri Parangkusumo

Aktivitas menarik di Cepuri ParangkusumoKredit gambar: Google Maps Nurul Hidayat

Selama berada di sini, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan, jadi dijamin kamu tidak akan bosan berlama-lama. Tapi tentunya bukan hanya ziarah, tapi juga mengunjungi tempat wisata terdekat lainnya.

1. Kenali sejarah lokal

Karena merupakan wisata sejarah, Cepuri Parangkusumo cocok dijadikan sebagai kegiatan pembelajaran sejarah. Tidak hanya mengetahui dua batu yang telah dijelaskan tadi, tetapi juga sejarah Kerajaan Mataram yang menjadi cikal bakal Yogyakarta. Dalam hal ini, ada abdi dalem yang siap menjawab setiap pertanyaan yang Anda ajukan, jadi lebih mudah dipelajari.

2. Ziarah dan doa

Kegiatan selanjutnya yang bisa dilakukan disini adalah ziarah dan sholat. Banyak wisatawan yang melakukan kegiatan ini, bahkan sebagian besar menjadi tujuan utama. Doa biasanya dilakukan di dekat dua batu ikonik. Para abdi dalem dengan senang hati membuka pagar untuk semua pengunjung.

Bahkan Anda akan diperlakukan khusus, misalnya para abdi dalem menggelar tikar dan menyediakan minuman. Tapi ingat, jangan jadikan dua batu pembantu dan semacamnya. Jadikan saja batu tersebut sebagai peninggalan sejarah dan doakan para veteran pada saat yang bersamaan.

3. Mengunjungi pantai di sekitar Cepuri Parangkusumo

Cepuri Parangkusumo dekat dengan beberapa tempat wisata lainnya, seperti Pantai Parangkusumo dan Pantai Parangtritis. Sebelum atau sesudah kesini, silahkan kunjungi tempat wisata yang dimaksud. Jaraknya tidak terlalu jauh, cukup berjalan kaki untuk mencapainya.

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

Fasilitas Cepuri ParangkusumoKredit gambar: Google Maps meijoko santoso

Dari segi fasilitas, objek wisata sejarah dan religi ini memang tidak terlalu lengkap. Namun untuk fasilitas umum dan penting seperti yang ada di tempat wisata lainnya tentu saja ada. Misalnya, area parkir untuk meninggalkan kendaraan, toilet, dan mushola. Bagi Anda yang ingin menikmati wisata kuliner, beberapa warung menawarkan menu istimewa.

Hal ini bisa dikatakan tentang wisata religi di Jogja yaitu Cepuri Parangkusumo. Rangkuman kecil di atas seharusnya bisa memberi Anda gambaran, baik tentang daya tarik maupun aktivitas yang menarik untuk dilakukan. Memang tidak terlalu seru dibandingkan dengan wisata lainnya, namun tidak ada salahnya untuk mengetahui sejarah Yogyakarta.

Source: www.itrip.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button