Bukan sekedar second home visa, ini upaya pemerintah merevitalisasi pariwisata - WisataHits
Jawa Tengah

Bukan sekedar second home visa, ini upaya pemerintah merevitalisasi pariwisata

jakarta

Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk menghidupkan kembali industri pariwisata yang sempat terpuruk selama dua tahun terakhir akibat pandemi COVID-19.

Kebijakan untuk menghidupkan kembali pariwisata dalam negeri termasuk membebaskan pelancong internasional yang sehat dari persyaratan pengujian PCR pada saat kedatangan, membebaskan wisatawan yang divaksinasi penuh dari persyaratan karantina, mengajukan visa pada saat kedatangan khusus untuk pariwisata ke 86 negara sejak September 2022 dan negara-negara bebas visa, anggota ASEAN dan, sebagian besar baru-baru ini, visa rumah kedua untuk miliarder.

“Kenyamanan pelayanan visa merupakan komponen penting yang dapat mendorong pertumbuhan kunjungan wisman ke Indonesia dan daya saing pariwisata Indonesia dalam skala global. Pada 2023, Indonesia menargetkan 3,5-7,4 juta kunjungan wisman. Kami percaya bahwa visa tinggal kedua yang berlaku 5-10 tahun dapat menjadi pintu ceruk pasar bagi wisatawan asing yang memenuhi kriteria,” kata Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Industri Kreatif (Menparekraf/ Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangannya, dikutip Selasa (Selasa, 11/8/2022).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Untuk mendongkrak pariwisata dalam negeri, pemerintah juga turut serta dalam pasar pariwisata World Travel Market (WTM) 2022. Sandiaga mengatakan partisipasi Indonesia di pasar pariwisata yang sudah ada sejak tahun 1980 ini merupakan upaya Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif untuk memasarkan Pariwisata Indonesia sebagai salah satu tujuan utama di Asia Tenggara untuk pasar Inggris.

“Mengingat pariwisata Indonesia sudah dibuka untuk turis asing sejak Februari 2022. Dengan berpartisipasi di London World Travel Market, kami berharap dapat meningkatkan devisa negara melalui pariwisata dan mendorong penciptaan lapangan kerja baru dan berkualitas,” kata Sekretaris Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga.

Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif Ni Made Ayu Marthini menambahkan, keikutsertaan Indonesia dalam WTM London 2022 juga untuk mendukung 36 pemangku kepentingan pariwisata Indonesia, termasuk biro perjalanan, operator tur, perusahaan pengelola destinasi, dan jaringan hotel ternama. bahwa mereka dapat mengaktifkan kembali bisnis mereka melalui pameran Pariwisata Global.

Stakeholder pariwisata menawarkan berbagai paket wisata menarik antara lain Bali dan Lima Destinasi Wisata Prioritas (DPSP) yang menjadi andalan Indonesia. Yaitu Danau Toba – Sumatera Utara, Borobudur – Jawa Tengah, Mandalika – NTB, Labuan Bajo – NTT dan Likupang – Sulawesi Utara.

Target partisipasi Indonesia dalam WTM London 2022 diharapkan sebanyak 29.500 orang, dengan nilai transaksi wisman diharapkan mencapai Rs.322.280.000.000 atau US$20.578.512.

“Citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang aman, nyaman dan berdaya saing yang mengutamakan kualitas dan keberlanjutan perlu terus dibangun agar citra positif bagi pasar Eropa pada umumnya dan pasar Inggris pada khususnya dapat mendorong calon wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia” ujar Ni Made. oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menghadirkan Paviliun Wonderful Indonesia seluas 100 m2 dan berlokasi di booth AS900.

Selain berpartisipasi dalam pasar travel dunia, Kemenparekraf juga melakukan beberapa kegiatan pemasaran lainnya seperti: B. pemasaran bersama, iklan bersama, perjalanan perkenalan dan festival.

Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif saat ini sedang mengembangkan berbagai produk pariwisata pascapandemi yang disesuaikan, dipersonalisasi, terlokalisasi dan lebih kecil. Juga transisi dari pariwisata massal yang bertaruh pada matahari, laut dan pasir ke pariwisata yang lebih berkualitas yang menawarkan pengalaman ketenangan, spiritualitas dan keberlanjutan.

Dan salah satu prioritasnya adalah pengembangan desa wisata, desa tematik dan kota kreatif. Desa wisata saat ini menjadi tujuan wisata populer di Indonesia.

Indonesia sendiri memiliki total 85.000 desa dan 7.500 di antaranya memiliki tempat wisata. Desa wisata juga terbukti menjadi pemenang pandemi. Terbukti dengan meningkatnya minat wisatawan di desa liburan hingga 30 persen.

Selain desa wisata, pemerintah Indonesia aktif menjalankan program Indonesia Spice Up The World (ISUTW). Kedepannya, program sebagai Gastrodiplomasi Indonesia ini akan mendorong pengembangan jaringan restoran Indonesia di luar negeri untuk mencapai nilai ekspor rempah-rempah dan bumbu sebesar US$2 miliar dan mengaktifkan hingga 4.000 restoran di luar negeri pada tahun 2024.

Tonton video “Selamat! Gelar Miss Tourism Indonesia 2022 jatuh ke tangan Tania Saputra”
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/perempuan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button