Beredar kabar siswa SMA dirampok dan diretas di Sidomoyo Godean Sleman, kata polisi - WisataHits
Yogyakarta

Beredar kabar siswa SMA dirampok dan diretas di Sidomoyo Godean Sleman, kata polisi

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Beredar kabar bahwa seorang siswa SMA dirampok di kawasan Krandon, Sidomoyo, Kapanewon Godean, Sleman.

Kabar tersebut dibagikan di media sosial melalui pesan WhatsApp pada Rabu (10/12/2022).

Tak hanya dirampok, korban bernama Kavin, warga Nasri, Moyudan, Kabupaten Sleman, dikabarkan ditikam dari belakang dan kini dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: BPOM Dukung Desa Wisata Jamu Kiringan di Canden Bantul

Saat dikonfirmasi, Kapolres Godean AKP Budi Karyanto mengatakan pihaknya juga telah menerima informasi tersebut dan beredar beberapa versi narasi.

Artinya informasi yang beredar tidak hanya satu. Bahkan, ada pula yang disertai video korban berlumuran darah di rumah sakit.

Dia kemudian menceritakan kejadian itu, dan menurutnya ini tidak sesuai dengan narasi saat ini.

Budi mengatakan memang ada seorang bernama Kavin, seorang siswa SMA, yang datang ke Polsek Godean pada malam tanggal 2 Oktober.

Kavin berasal dari Sedayu bersama teman-temannya. Dia kemudian bercerita bahwa beberapa orang mengikutinya setelah dia melihat konser di sebuah mal di Sleman malam itu. Kemudian dia mengalami luka lecet di tangannya.

“Lukanya gores. Kami terima laporan. Tapi karena mereka anak-anak. Datang (ke kantor polisi) jam 12 siang, kami minta besok dan didampingi orang tuanya,” katanya, Rabu (10 Desember 2022). . ).

Orang tua Kavin juga datang ke kantor polisi. Namun, tidak ada laporan yang dihasilkan pada akhirnya.

Jika ada laporan, Budi mengatakan pihaknya pasti akan melakukan penyelidikan.

Di bawah ini, informasi yang diberikan oleh pelapor mengenai kejadian yang dialaminya dikonfirmasi.

Namun, saat itu tidak membuat laporan. Kini, sepuluh hari setelah kejadian, informasi tersebut beredar.

Budi mengaku tidak mengetahui siapa yang menyebarkan informasi tersebut.

“Saya akan coba konfirmasi dengan yang bersangkutan,” katanya.

Baca Juga: Selaku Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Prof Mohamad Irhas Effendi sedang mempersiapkan program ini

Dalam pesan yang beredar, Kavin dan temannya ditikam. Pelaku dengan senjata bermata klitih sekitar 16 orang.

Tidak ada yang berani membantu. Pesan tersebut juga dibarengi dengan narasi maraknya “gangster” di hampir seluruh wilayah Yogyakarta.

Kemudian mintalah setiap kelompok diberi informasi untuk memperingatkan anak laki-laki mereka yang sering berkeliaran di malam hari untuk mendapatkan perhatian orang tua mereka. (Terumbu Karang)

Source: jogja.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button