Bentuk dukungan kongres, Pemkab Klaten membebaskan tempat wisata untuk agitator - WisataHits
Yogyakarta

Bentuk dukungan kongres, Pemkab Klaten membebaskan tempat wisata untuk agitator

MUHAMMADIYAH.OR.ID, KLATEN – Pemerintah Kabupaten Klaten akan menawarkan tempat wisata gratis selama Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 besok 18-20 November di Solo/Surakarta.

Penolakan ini disebut-sebut sebagai dukungan tulus Pemerintah Kabupaten Klaten terhadap Kongres. Oleh karena itu, Pemkab juga menghimbau agar para pelaku kuliner tidak menembak hadiah bagi pengunjung yang ingin bersilaturahmi. Harapan saya harga tidak naik, harga normal,” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, usai rapat paripurna di DPRD, Jumat sore (4 November).

Tak hanya kuliner, Pemprov Klaten juga telah menyiapkan semua objek wisata untuk peserta kongres. Semua tempat wisata yang dikelola oleh Pemkab saat ini gratis.

“Tempat wisata di kawasan Polanharjo, Rawa Jombor dan wisata air strategis lainnya sudah kami siapkan bersama panitia kongres. Tiket standar hanya untuk Pemkab, gratis dan dikelola desa, jangan dinaikkan,” kata Mulyani. Dari hampir 3 juta peserta kongres, sekitar 8.600 orang akan tinggal di Klaten, nanti mereka bubar dan sudah kami siapkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Klaten Jajang Prihono mengatakan setelah pemungutan suara terakhir dengan panitia kongres, jumlah peserta yang akan tinggal di Klaten diketahui 8.600 orang. Pemprov Klaten sudah berkoordinasi dengan seluruh BUMDes pariwisata.

“Kami mendorong koordinasi dengan optimalisasi BUMDes, mulai dari wisata, akomodasi dan homestay. Kami sudah minta peta yang mencakup pariwisata, akomodasi, UMKM, kuliner dan lain-lain, kami sudah minta untuk dipetakan,” jelas Jajang.

Jajang mengatakan ada rencana untuk mendirikan rest area di Kabupaten Prambanan di perbatasan Yogyakarta. Tidak menutup kemungkinan pariwisatanya fokus di wilayah utara.” Pariwisata diarahkan ke utara, wisata air, dan kami koordinasikan dengan BUMDes. Kalau dikelola Pemkab, kita buat gratis, tapi kita kembalikan ke desa,” pungkasnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button