Belum ada tanda-tanda pembangunan kereta gantung - WisataHits
Jawa Timur

Belum ada tanda-tanda pembangunan kereta gantung

STONE CITY – Rencana terobosan kereta gantung itu belum jelas. Karena meski dijadwalkan 8 Agustus, penggagas PT Among Tani Indonesia belum bisa memastikan tanggalnya.

Selain itu, berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Batu, bagian atas Rest Area Jalibar masih sepi. Tidak ada material atau alat berat.

Meski belum ada tanda-tanda persiapan peletakan batu pertama, namun ada harapan dari masyarakat, termasuk pengelola Taman Pinus Campervan Park di Kota Batu Cakra Negara. “Kami sangat antusias dengan rencana pembangunan kereta gantung yang stasiun utamanya berada di Rest Area Jalibar, Desa Oro-oro Ombo Batu. Karena nantinya akan ditambah destinasi wisata baru dan kawasan ini akan ramai,” jelasnya.

Cakra mengatakan Desa Oro-oro Ombo memiliki banyak potensi wisata yang masih bisa dikembangkan. jauh keluarga angkatPedagang Rest Area Jalibar, pada area edukasi terkait perlindungan lingkungan.

Sementara itu, saat dimintai tanggapan dari pengelola taman pinus, re kereta gantung melewati kawasan hutan pinus Jalibar, Cakra mendapat informasi dari Perhutani. “Secara teknis saya kira tim arsitektur pasti sudah melakukan kajian terkait perhitungan berapa tinggi cable car yang akan dibangun di desa Oro-Oro Ombo ini,” jelasnya. Dari informasi awal wartawan surat kabar ini, PT Among Tani Indonesia, kereta gantung dibangun minimal 5 meter di atas pohon tertinggi.

Namun, dia menekankan bahwa pembangunan kereta gantung Pohon pinus tidak boleh ditebang. “Sama seperti gedung Pine Park Campervan Park, dibangun tanpa menebang pohon pinus. Tujuannya agar tidak merusak lingkungan hutan,” ujarnya.

Cakra juga menjelaskan bahwa bukan kewenangan Pengelola Taman Pinus jika nantinya pohon perlu ditebang, melainkan Perhutani KPH Malang. “Kami disini hanya sebagai masyarakat (mitra) yang bekerja sama dengan Perhutani untuk mengelola sebagian hutan di Jalibar Oro-Oro Ombo Batu,” jelasnya.

Dia menambahkan, dia berharap, pembangunan kereta gantung di kawasan Jalibar, Oro-oro Ombo Batu dapat mengatasi aspek kelestarian lingkungan. Artinya, penghijauan dapat ditambah dan bahkan perjalanan pendidikan lingkungan dapat diperluas dengan keberadaannya kereta gantung di Steinstadt. “Kami tidak hanya memiliki harapan yang tinggi terhadap lingkungan, tetapi kami juga menghimbau kepada masyarakat sekitar khususnya anak muda untuk berkreasi agar dapat memulai usaha baru kedepannya untuk meningkatkan perekonomian di desa Oro-oro Ombo,” tukang kunci. (jika/tutup).

Source: radarmalang.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button