Jejak kerinduan di Desa Wisata Yogya - WisataHits
Yogyakarta

Jejak kerinduan di Desa Wisata Yogya

SuaraGovernment.ID – Yogyakarta, atau Yogya, adalah kota yang tak pernah gagal memancarkan rasa rindu. Nuansa Ngangeni (membuat kangen rumah) yang salah satunya dihadirkan melalui jalur-jalur kuno kota Yogya.

Oleh karena itu, kali ini kami mengajak teman-teman Pesona untuk menjelajah desa-desa wisata Yogya yang sarat akan kehangatan, nilai sejarah dan budaya, termasuk kulinernya. Mengunjungi desa-desa wisata ini sangatlah mudah karena namanya sudah terdaftar di mesin pencari peta. Ayo pergi!

Tempat wisata di tangerang

desa wisata purbayan

Pagi-pagi sekali kami memulai perjalanan dari Desa Wisata Purbayan yang terletak di kabupaten Kota Gede. Desa ini erat kaitannya dengan sejarah Mataram. Bangunan bersejarah dan suasana jalan-jalan kecil seakan melemparkan kita ke dalam mesin waktu.

Di banyak bagian masih ada tokoh arsitektur lama, mis. B. Di Antara Dua Gerbang, disebut demikian karena gang ini diapit oleh dua gerbang di ujungnya. Ada 9 rumah Joglo dengan kamar-kamar penghubung berupa gang-gang sempit yang bisa dilewati semua orang. Hal ini melambangkan kerukunan antar warga, oleh karena itu disebut Dalan Harmony (Kerukunan Jalan). Bangunan dengan nuansa serupa juga bisa kita temukan di kawasan Kampung Cokroyudan dan Kampung Dalem.

Jangan lupa untuk mengunjungi Watu Gilang, sebuah situs sejarah Kerajaan Mataram yang diperkirakan berasal dari tahun 1509. Batu Gilang sendiri merupakan benda bersejarah berupa batu persegi yang konon merupakan singgasana peristirahatan Panembahan Senopati.

Jika diperhatikan lebih dekat, ada kolam seukuran kepala manusia di Batu Gilang. Menurut cerita yang beredar, panggul tersebut merupakan bekas benturan kepala Ki Ageng Mangir Wanabaya yang dipukul Panembahan Senopati saat beribadah hingga meninggal seketika.

Pengalaman unik yang bisa dicoba di titik ini adalah memasukkan kepala ke dalam tong batu yang dulunya digunakan sebagai sumber air cucian. Namun, dengan cara ini kita mendengar suara seperti sungai yang mengalir di bawah tanah. Apakah Anda berani mencoba?

Berkunjung ke Kampung Purbayan tidak lengkap rasanya tanpa mencoba Chocolate Monggo yang terbuat dari buah-buahan lokal dan sudah menjadi salah satu makanan khas Yogya. Selain berbelanja cokelat, pengunjung juga bisa menyaksikan proses pengemasan dan berfoto-foto cantik.

Sebagai oleh-oleh, Kerajinan Perak Kota Gede bisa jadi pilihan. Salah satunya di HS Silver Center yang menawarkan berbagai bentuk perhiasan untuk pajangan perak.

Tempat wisata di tangerang

Desa Wisata Rejowinangun

Masih di kawasan Kota Gede, kita bisa singgah sejenak di Desa Wisata Rejowinangun dekat Kebun Binatang Gembira Loka. Desa wisata ini telah mendapatkan banyak penghargaan dari penghargaan rekor MURI untuk pembuat keripik dengan jenis terbanyak sebanyak 272 lembar hingga masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik dalam Penghargaan Desa Wisata 2021. Pengelolaan desa wisata ini berbasis cluster dengan masing-masing segmen seperti budaya, kerajinan, jamu dan sebagainya.

Bicara soal kentang goreng, kami cukup beruntung bisa berkunjung ke rumah Bu Karti, pembuat keripik kentang terkenal di daerah itu. Meski berusia paruh baya, keluwesan dan kelincahan Bu Karti dalam membuat keripik tetap mengagumkan. Keripik Bu Karti yang gurih-renyah-manis-pedas ini nikmat sebagai camilan atau pendamping nasi panas yang mengepul menunggu untuk disantap. Apakah Anda ingin memesan? Kacang kentang kering Hj Karti 07 tersedia secara online.

Perjalanan kami lanjutkan ke Yogyatorium Dagadu Djokdja Outlet (Dagadu). Tidak hanya Sobat Pesona yang bisa membeli oleh-oleh khas Yogya di sini, showroom Dagadu yang unik juga sangat memanjakan mata dan memiliki banyak angle instagramable yang menarik. Dagadu, dalam bahasa Jawa Walikan khas Yogya, berarti “matamu” sesuai dengan logo brand global ini. Selain T-shirt, Dagadu juga memproduksi gantungan kunci, tas dan topi.

Tempat wisata di tangerang

Desa Wisata Warungboto

Bersebelahan dengan Desa Wisata Rejowinangun, ada lagi desa wisata yang bernilai sejarah yaitu Desa Wisata Warungboto yang berpusat di Warungboto Umbul Petilasan. Sebenarnya nama asli dari situs pembangunan budaya-sejarah ini adalah Pesanggrahan Rejawinangun, tetapi lebih dikenal dengan Umbul (sumber dalam bahasa Jawa) Warungboto karena terletak di Desa Warungboto.

Didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono II, bangunan Umbul Warungboto ini sekilas mirip dengan situs Taman Sari, yang juga merupakan tempat penginapan atau way station. Di dalamnya ada kolam pemandian kuno, lorong dengan jendela dengan pintu yang dilapisi tembok tinggi seperti benteng.

Source: suarapemerintah.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button