Keberkahan Acara Gandrung Sewu: Penjualan Pelaku UMKM dan Okupansi Hotel Meningkat - WisataHits
Jawa Timur

Keberkahan Acara Gandrung Sewu: Penjualan Pelaku UMKM dan Okupansi Hotel Meningkat

JATITIMES – Ajang Gandrung Sewu yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi di Kawasan Pantai Marina Boom pada Sabtu (29/2/2022) tidak hanya ajang promosi budaya Banyuwangi, namun juga berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan pariwisata Banyuwangi. dari pelaku industri.

Dalam siaran pers yang dikirim pada Senin (31 Oktober 2022), Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi melalui Direktur Pemasaran Ainur Rofiq mengumumkan ada 50 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berjualan di Gandrung. Sewu Bazaar Arena, mulai dari penjual makanan dan minuman, mainan anak, souvenir dan tie dye, omzet penjualannya mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta.

Baca Juga: Selidiki Motif Bom Bondet, Polres Malang: Kami Sudah Pasang Identitas Pelaku

Salah satunya, menurut Rofiq, adalah Gerai Batik Sekar Bakung milik Ibu Is dari Desa Baungan, Kecamatan Glagah. Dalam sehari, omzet penjualan mencapai Rp 3 juta. “Kain udeng dan tie dye paling banyak dibeli konsumen,” ujarnya.

Selain itu, pemilik galeri tie-dye di sekitar Stasiun Banyuwangi City mengatakan bahwa rekan-rekan tie-dye-nya mencapai penjualan yang hampir sama dengan rata-rata barangnya.

Sementara itu, penjualan toko suvenir meningkat 70-100%. Diungkapkan Nuzul, Marketing Manager Osing Restaurant & Cafe, Deles Banyuwangi, pendapatan penjualan meningkat 90 persen di Gandrung Sewu Event.

Tak hanya UMKM dan toko suvenir, pengusaha Banyuwangi Rent Car juga merasakan berkah dari acara Gandrung Sewu 2022. Salah satunya adalah PT Langgeng Trans Jaya, pemilik Ponco Rent Car.

Dari 20 unit yang dimiliki, kendaraan mulai dari tipe Hiace, Inova Rebon dan Avanza semuanya terjual. “26-30 Oktober, semua armada saya, Alhamdulillah, sudah keluar,” kata Ponco yang juga pemilik Langgeng Kichen Resto.

Hal senada juga disampaikan Taufik, pengelola Rent Car yang base campnya berada di Desa Baungan: “Jumat dan Sabtu kemarin saya kehabisan kendaraan, saya harus banyak permintaan yang tidak bisa saya layani,” kata pria tersebut. yang memiliki pengalaman dalam manajemen perjalanan di Bali.

Hal yang sama berlaku untuk tingkat hunian hotel di Banyuwangi. Menurut Fisip, alumni Universitas Jember, rata-rata 90 persen selama acara Gandrung Sewu pada 27-28 Oktober. Sudah pada hari pementasan 29 Oktober 2022, seluruh kamar terjual habis atau okupansi hotel mencapai 100 persen.

Baca Juga: Ikut Pengembangan Wisata Blitar, Komunitas Jejak Pelopor Lahirnya Wisata Petualangan

Ferdian GM Luminor Hotel mengatakan tingkat hunian 81 kamar Hotel Luminor mencapai 100 persen pada 28 Oktober. Sementara pada 29 Oktober sedikit menurun namun masih di level 90 persen.

Kondisi yang sama juga dapat dirasakan di Hotel Santika Banyuwangi. Dari 125 kamar pribadi, 122 ditempati oleh tamu. Kemudian, pada 29 Oktober, 119 kamar terjual. “Dari 125 kamar yang kami punya, 2 kamar belum siap dan kami pakai sendiri. Jumat ini kamar kami 100 persen sold out,” kata Edi GM Hotel Santika.

Sementara itu, MY Bramuda, Kepala Disbudpar Kabupaten Banyuwangi, mengatakan berbagai kegiatan Pemkab Banyuwangi ini bertujuan untuk memajukan dan melestarikan seni budaya dan meningkatkan perekonomian, serta diharapkan fokus pada peningkatan dampak kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.

“Alhamdulillah, berdasarkan data yang kami miliki, dampak ekonomi dari event Gandrung Sewu sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya para pemangku kepentingan industri pariwisata. Semoga acara Gandrung Sewu ini bisa menjadi pengungkit untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi,” kata Bramuda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button