Bekerja sama dengan Pusat Kajian Pariwisata UGM, Pemko mengembangkan pariwisata di Sabangau dan Bukit Batu - WisataHits
Yogyakarta

Bekerja sama dengan Pusat Kajian Pariwisata UGM, Pemko mengembangkan pariwisata di Sabangau dan Bukit Batu

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Pemkot Palangkaraya akan mempercantik dan mengembangkan sektor pariwisata khususnya wisata alam di Sabangau dan Bukit Batu.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Palangkaraya Harry Maihadi mengatakan, pihaknya telah berbicara dengan Pusat Studi Pariwisata Universitas Gajah Mada Yogyakarta tentang pariwisata.

Menurutnya, pariwisata di Palangkaraya memiliki nilai plus, bukan sekadar wisata, melainkan harmoni dengan alam dan sosial budaya.

“Selain itu untuk meningkatkan nilai tambah sejalan dengan perlindungan alam dan sosial budaya di kawasan wisata khususnya KSP-2 Bukit Batu dan KSP-4 Sabangau,” ujarnya, Jumat (11/11/2022).

Baca Juga: Kunjungan Kajati ke Kobar, Plt Bupati Anang Dirjo Berharap Kerja Sama Kedua Lembaga Tetap Terjaga

Baca Juga: Libatkan Pakar, BPBD Palangkaraya Susun Kajian Penanggulangan Bencana

Baca Juga: Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Palangkaraya Bertambah 5 Orang, Sukses Vaksin Booster Capai Target

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan 2022 di Kobar, Pemkab Gelar Upacara Bendera Tabur Bunga

Hal ini bertujuan untuk mewujudkan destinasi pariwisata yang maju, kreatif dan berkembang berdasarkan nilai-nilai budaya lokal masyarakat Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

“Ada beberapa panduan strategis pengembangan pariwisata yang sebelumnya kami diskusikan dengan Pusat Kajian Pariwisata UGM,” jelasnya.

Kebijakan strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemudik, berdaya saing, menerapkan prinsip berkelanjutan dan memajukan masyarakat setempat.

Palangkaraya dikenal memiliki banyak sekali destinasi wisata yang otentik, contohnya di Sabangau yang terkenal dengan air hitamnya yang hanya sedikit di dunia.

Di sana, keindahan habitat satwa dan fauna yang masih terjaga dengan baik, wisatawan dapat menikmati keindahan alam dengan jarak tempuh tidak kurang dari 30 menit dari pusat kota dengan kendaraan.

Ia berharap pedoman strategis yang telah dirumuskan dapat diupayakan secara serius, ia memperkirakan diperlukan sinergi dan tindakan nyata dalam pengembangan pariwisata.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button