Bayar Nazar dengan melakukan tur bersama - WisataHits
Yogyakarta

Bayar Nazar dengan melakukan tur bersama

bernasnews.com — Nazar, juga dikenal sebagai sumpah, adalah janji seseorang untuk melakukan sesuatu ketika tujuan yang diinginkan tercapai atau diharapkan tercapai atau dikabulkan. Pemenuhan suatu janji atau nazar dapat dilakukan secara langsung oleh pihak yang bersangkutan atau keluarga.

Sebagai salah satu sesepuh desa Suryoputran, Dr. Muhammad Susilo Wardono yang mengucapkan ikrar pengakuan kepada seluruh warga RW 08 Suryoputran yang berpartisipasi dalam Parade Budaya Jogja City Festival – Panembahan Semarak 2019 sebagai bagian dari HUT Kota Yogyakarta ke-263.

“Tiga tahun lalu saya sangat terharu melihat antusiasme peserta Parade Budaya RW 08 Suryoputran, terutama para ibu-ibu di balik kesibukannya dan sebagai ibu rumah tangga yang menyempatkan diri untuk berlatih menari setiap hari untuk ikut memeriahkan hajatan tersebut. .. 263 Kota Yogyakarta. Mau menang pawai atau tidak, sumpah, jalan-jalan,” kata Susilo, Minggu (21/8/2022).

Mantan pembina RW 08 Suryoputran periode 2018-2021 menambahkan, dalam pawai budaya bertema “seni boneka” yang digelar Pemkab Panembahan, Kraton Kemantren, Yogyakarta saat itu memang ada semacam evaluasi bagi peserta RW. seluruh Desa Panembahan.

“Setelah kegiatan ini, segera muncul pandemi Covid-19 yang diikuti dengan kebijakan ketat mengenai mobilitas warga, sehingga mudik bersama untuk menunaikan ikrar baru bisa dilakukan hari ini,” kata Susilo dalam sambutannya di Bus angkutan Muria.

Alumni Peserta Parade Budaya Jogja City Festival – Panembahan Semarak 2019 Peserta joint tour berkumpul di homepage Suryoputran Pb 3/126, dimana mereka berlatih menari untuk mempersiapkan warga RW 08 Suryoputran untuk mengikuti pawai. (Tedy Kartyadi/bernasnews.com)

Sementara Ketua RT 26 Suryoputran GBW. Imam Karneni, BA menambahkan, Kegiatan Touring Bersama Alumni Peserta Jogja City Festival 2019 – Parade Budaya Panembahan Semarak ini dilakukan oleh dua pimpinan RW 08 Suryoputan yang mengambil sumpah di waktu yang berbeda.

“Itu karena sumpah Pak Sus (Moo. Susilo Wardono, merah) dan Almarhum Mas Bimo Sukarno, SE selaku pemilik armada bus Muria Transport untuk mendukung wisata ini. Beliau juga merupakan ketua karang taruna Kidul (RW 08) Desa Suryoputran saat masih muda,” jelasnya.

Disebutkan, ayah almarhum, Pak Kusfandi, juga pernah menjabat sebagai Ketua RK Suryoputran selama dua periode pada 1970-an. Di awal-awal mendirikan usaha bernama Muria Transport di bidang bus pariwisata, Almarhum Mas Bimo pernah mengatakan ingin berwisata bersama warga yang merupakan teman masa kecilnya.

“Sayangnya, Tuhan punya rencana lain. Mas Bimo Sukarno meninggal pada 28 Juni 2013 karena sakit. Sebagai bentuk komunikasi dengan warga ndalem tabon atau rumah keluarga Pak Kusfandi yang juga merupakan tempat berdirinya perusahaan di bidang percetakan dan tempat kelahiran anak-anaknya masih diasuh hingga saat ini,” pungkas Imam Karneni.

Sekitar 30 orang mengikuti tur bersama alumni peserta pawai budaya dengan tujuan mempromosikan pariwisataew Rivermoon, di Dusun Pusur, Desa Karanglo, Kecamatan Polahharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. dalam Bulan Sungai Barusaat para peserta bermain selang yaitu meluncur dengan ban, di sungai Pusur airnya cukup jernih.

Kemudian setelah bermain selangDilanjutkan makan siang di Obyek Wisata Kuliner Watu Gong yang terletak di desa yang sama dengan Bulan Sungai Baru. Dalam perjalanan pulang, rombongan mampir untuk berbelanja di Bu Sinder, Delanggu yang menjual berbagai pakaian wanita, dan membeli oleh-oleh di toko roti legendaris di Kota Klaten. (ted)

Source: bernasnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button